Untuk mengenang jasa para pahlawan, kamu bisa megunjungi tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Mengutip Kompas.com (10/11/2020), TMP Kalibata dibangun pada 1953. Pasalnya, dulu TMP Ancol sudah mulai kehabisan lahan sehingga membutuhkan lokasi TMP baru.
Beberapa mendiang pahlawan nasional hingga tokoh bangsa yang disemayamkan di TMP Kalibata antara lain, Agus Salim, Sutan Sjahrir, Adam Malik, Ali Sastroamidjojo, Djoeanda Kartawidjaja, BJ Habibie, Hasri Ainun Habibie, dan sebagainya.
Monumen Pancasila Saksi didirikan untuk mengenang para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam G30S. Bangunan ini juga dikenal sebagai Monumen Lubang Buaya, lantaran berada di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Monumen Pancasila Sakti terbagi menjadi dua area, yakni outdoor dan indoor, berdasarkan informasi dari Kompas.com (30/9/2021). Di area outdoor, pengunjung dapat melihat sumur tua sedalam 12 meter, lokasi pembuangan jasad Pahlawan Revolusi dan pameran.
Sementara itu di area indoor, terdapat museum dan paseban yang menyimpan patung para Pahlawan Revolusi, diorama pemberontakan PKI, dan barang peninggalan para jenderal.
Selain Monumen Pancasila Sakti, wisatawan juga bisa menjumpai Museum Pengkhianatan PKI dan rumah atau posko tempat penyiksaan para jenderal. Monumen ini beroperasi setiap hari, termasuk hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah atau libur nasional, mulai pukul 08.00 hingga 15.30 WIB.
Monumen Nasional atau Monas merupakan simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Bangunan ini didesain dan dibangun arsitek serta insinyur Indonesia, Soedarsono, Silaban, dan Rooseno, pada 1961.
Wisatawan bisa mengunjungi tiga destinasi di Monas. Meliputi, Museum Sejarah Nasional, Ruang Kemerdekaan, dan Pelataran Puncak Monas.
Monumen setinggi 132 meter itu, didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari Belanda.
Museum Fatahillah adalah ikon wisata sejarah Kota Tua Jakarta yang sangat familiar di kalangan wisatawan. Lokasinya berada di tengah kawasan Kota Tua, tepatnya di depan lapangan Kota Tua Jakarta.
Nama resmi Museum Fatahillah adalah Museum Sejarah Jakarta, seperti dikutip dari Kompas.com (15/6/2021). Museum yang dulunya berfungsi sebagai gedung Balaikota Batavia ini, memiliki koleksi benda-benda mengenai sejarah perkembangan DKI Jakarta.
Meliputi, replika peninggalan masa Tarumanega dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di DKI Jakarta, mebel antik, gerabah, batu prasasti, dan lainnya. Museum Fatahillah dapat dikunjungi setiap hari, kecuali Senin, mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Berdasarkan informasi dari laman Instagram Museum Kesejarahan Jakarta, harga tiket masuk Museum Fatahillah sebesar Rp 5.000 untuk dewasa. Sedangkan, harga tiket masuk anak-anak sebesar Rp 2.000 dan mahasiswa Rp 3.000.
Museum Satria Mandala menyimpan sejarah tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).Lokasinya berada di Jalan Gatot Subroto Nomor 14, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com (27/12/2022), museum ini dulunya dikenal sebagai Wisma Yaso, yang merupakan kediaman istri Soekarno, bernama Ratna Sari Dewi. Wisma Yaso menjadi tempat mendiang Soekarno disemayamkan, sebelum akhirnya dimakamkan Blitar.
Sejumlah koleksi di Museum Satria Mandala antara lain, peralatan TNI, senjata berat dan ringan, atribut ketentaraan, kendaraan perang, dan berbagai jenis pesawat terbang. Museum ini diresmikan pada 5 Oktober 1972, tepat pada Hari Ulang Tahun TNI.
Baca juga: