Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Kompas.com - 03/12/2023, 12:01 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyuka sejarah, tentu tahu bahwa saat Belanda menjajah Indonesia, mereka juga membawa benda bersejarah.

Benda bersejarah tersebut terhitung cukup lama berada di Belanda dan rencana pengembalian benda tersebut ke Indonesia sudah diusulkan sejak 1951 oleh Mohammad Yamin.

Sayangnya, realisasi pengembalian benda bersejarah tersebut baru dilakukan 21 tahun kemudian.

Baca juga: Galeri Nasional di Jakarta Gelar Pameran Koleksi Hasil Repatriasi dari Belanda

Saat ini, di gedung Galeri Nasional Indonesia sedang diadakan Pameran Repatriasi, yaitu pameran benda-benda bersejarah Indonesia yang telah dipulangkan oleh Belanda.

Kompas.com berkesempatan untuk mampir dan melihat isi pameran tersebut pada Jumat (1/12/2023).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Berkunjung ke Pameran Repatriasi

Siang itu kawasan Galeri Nasional Indonesia cukup ramai dengan pengunjung yang mengantre di meja registrasi sebelum masuk ruangan pamer.

Jika sudah mendaftar secara online, pengunjung tinggal memindai QR Code dan menitipkan barang bawaan.

Baca juga: Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Di pintu masuk ruang pameran, pengunjung diberi tahu oleh petugas mengenai aturan selama di dalam ruang pameran. Setelah itu lanjut dilakukan pemeriksaan pemindaian tubuh demi keamanan.

Setelah masuk, pemandangan pertama yang dilihat, yaitu arca-arca pada masa Kerajaan Singasari yang berdiri gagah secara melingkar dan membelakangi satu sama lain.

Jarak antara arca dan pengunjung dibatas pagar berbentuk kaca. Tujuannya, supaya pengunjung tidak menyentuh kaca.

Koleksi Arca Singasari di Pameran Repatriasi bertajuk Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023). Kompas.com/Suci Wulandari Putri Koleksi Arca Singasari di Pameran Repatriasi bertajuk Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).

Ruangan arca juga dilengkapi dengan permainan lampu imersif, sehingga tampak menarik dari segi visual.

Berpindah ke ruangan berikutnya, ada penampilan sejarah proses repatriasi di Indonesia yang dihadirkan dalam bentuk imersif.

Baca juga: Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Pengunjung tampak tidak hanya menyimak informasi yang disampaikan. Tetapi juga berpose di tengah permainan lampu imersif.

Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Beranjak dari ruangan arca dan imersif, terdapat ruangan berisi benda bersejarah lainnya. Sayangnya, pengunjung dilarang mendokumentasikan dalam bentuk apa pun.

Sebagai gambaran, dari pantauan Kompas.com selama di ruang pamer, informasi mengenai sejarah benda-benda yang dipamerkan ditampilkan di bagian dinding.

Beberapa benda pusaka milik Indonesia yang Kompas.com lihat yaitu benda pusaka peninggalan Pangeran Diponegoro.

Baca juga: Cara ke Pameran Repatriasi di Galnas Naik KRL dan Transjakarta

Di antaranya ada Keris Kiai Nogo Siluman, Tombak Kiai Rondhan, Tongkat Kiai Tjokro, dan Pelana Kuda Kiai Genyatu. Selain itu, ada pula koleksi Rampasan Lombok yang terdiri dari perhiasan dan senjata.

Pameran Repatriasi ini dibagi menjadi beberapa ruangan yang saling terhubung satu sama lain. Di setiap ruangan juga didampingi oleh petugas pameran.

Dilarang menggunakan ponsel sama sekali

Selama berada di dalam area pameran, Kompas.com mulanya menulis informasi di ponsel. Namun, ada petugas yang menegur.

Pasalnya saat masuk ke dalam pameran, tidak ada pengumuman mengenai larangan menyalin informasi sejarah dalam bentuk ketikan di ponsel.

Pameran Repatriasi digelar di Galeri Nasional Indonesia mulai 28 November - 10 Desember 2023.Kompas.com/Suci Wulandari Putri Pameran Repatriasi digelar di Galeri Nasional Indonesia mulai 28 November - 10 Desember 2023.

Petugas lalu menyarakan Kompas.com untuk beralih mencatat menggunakan alat tulis dan buku demi keamanan.

Durasi 55 menit untuk mengelilingi kawasan pameran ini nyatanya terhitung sebentar. Setelah keluar dari ruang pamer, pengunjung kemudian menuju meja registrasi untuk mengambil barang titipan.

Sebelum pulang, Pengunjung akan ditawari dua majalah bertema sejarah secara gratis. Majalah tersebut juga bebas diambil oleh pengunjung lainnya.

Baca juga: 5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

Jika tertarik datang berkunjung, pameran ini dibuka hingga 10 Desember 2023, mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.

Lokasinya di gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14, RT 6/ RW 1, Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com