Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pohon Buah Langka di Keraton Yogyakarta dan Pura Pakualaman

Kompas.com - 16/12/2023, 08:50 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tahukah kamu, ternyata Keraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyimpan sejumlah tanaman langka. 

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta saat ini berupaya mengidentifikasi tanaman-tanaman yang memiliki usia lebih dari 100 tahun.

Baca juga: Catat, Jadwal Kereta Bandara Yogyakarta Saat Libur Akhir Tahun

Kepala Bidang Pertanian DPP Kota Yogyakarta, Eny Sulistyowati menyampaikan, pihaknya mengidentifikasi tanaman buah, salah satunya varietas mangga jenis semar dan cempuro di dalam area keraton. 

Melalui pengambilan sampel dan pengecekan secara menyeluruh pada tanaman mangga di Keraton Yogyakarta, diharapkan upaya tersebut bisa melestarikan tanaman langka di Kota Yogyakarta.

Salah satu tanaman mangga jenis semar yang berada di Keraton Yogyakarta berusia lebih dari 100 tahun.Dokumen Humas Kota Yogyakarta Salah satu tanaman mangga jenis semar yang berada di Keraton Yogyakarta berusia lebih dari 100 tahun.

“Kita ingin mempertahankan dan melestarikan tanaman yang memiliki ciri khas dan nilai untuk menjadi identitas di Kota Yogyakarta. Dimulai dari Keraton Yogyakarta dan ke depannya akan merambah wilayah lain di Kota Yogyakarta,” jelas Eny dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (16/12/2023).

Menurutnya, jika tidak ada tanaman yang serupa di daerah lain maka tanaman tersebut menjadi varietas asli lokal Kota Yogyakarta. Masyarakat sekitar keraton pun diharapkan bisa melestarikan tanaman serupa.

“Semoga tanaman langka lainnya yang belum kita jumpai dapat terus dilestarikan pemiliknya sehingga keanekaragaman hayati dan kekayaan budaya bisa sampai ke anak cucu kita atau keturunan kita. Kalau kita tidak peduli, lalu siapa lagi,” katanya.

Baca juga:

Ada pohon durian langka di Pura Pakualaman

Pura Pakualaman.Kemdikbud Pura Pakualaman.

Selain Keraton Yogyakarta, Pura Pakualaman juga memiliki pohon buah langka yakni durian bangkok putih.

Kemudian di Tamansari juga ada pohon mangga menyan yang keberadaannya harus segera diselamatkan.

Selain kedua tempat tersebut, pohon langka juga bisa ditemukan di lokasi lainnya. Pohon alpukat suro, misalnya, ada di Surokarsan dan Mergangsan, sedangkan pohon duku ada di Nitikan.

Baca juga: Aktivitas di Jembatan Akar Yogyakarta, Foto-foto sampai Piknik Santai

Proses yang lama dan detail

DPP Kota Yogyakarta saat melakukan identifikasi tanaman mangga di Keraton Yogyakarta.Dokumen Humas Kota Yogyakarta DPP Kota Yogyakarta saat melakukan identifikasi tanaman mangga di Keraton Yogyakarta.

Pengelola Teknologi Perbenihan DPP Kota Yogyakarta, Rijkhy Syakur Azinda menyampaikan, jika ditemukan tanaman langka, tahapan yang perlu dilakukan DPP Kota Yogyakarta salah satunya adalah mengidentifikasi langsung ke lapangan.

Selanjutnya tanaman tersebut akan diamati hingga berbuah agar pihaknya memperoleh sampel.

Sampel yang sudah terkumpul akan diteliti lebih jauh, mulai dari sampel batang pohon, daun, bunga, hingga buahnya. 

Baca juga: 5 Aktivitas di MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Belajar Membuat Gerabah 

Selesai penelitian, proses selanjutnya adalah pengidentifikasi lagi varietas ke tanaman yang lainnya. Jika varietas tanaman tersebut belum terdaftar maka akan didaftarkan menjadi tanaman asli Kota Yogyakarta.

Namun, proses keluarnya sertifikat dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (P2VTPP) diperlukan waktu yang cukup lama.

“Kita bisa lihat dari tingkat kadar buah, batang, daun. Identifikasi ini dilakukan sedetail mungkin, bahkan untuk melakukan proses ini hingga mendapatkan sertifikat memerlukan waktu yang sangat lama hingga dua tahun. Hal ini sudah pernah dilakukan di Kampung Nitikan yang sudah memiliki nomor daftar varietas duku,” terang Rijkhy.

Ia menambahkan, sertifikat ini berguna dalam penyebaran dan pengembangan bibit baru agar bisa mendapatkan pelepasan benih bersertifikat.

Baca juga: Sejarah Jembatan Akar di Yogyakarta, Betulkan Usianya Ratusan Tahun?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com