Pelibatan budaya Jawa pada prosesi ibadah di GKJ Tanjung Priok dapat dilihat dari penggunaan Bahasa Jawa saat beribadah. Alat musik seperti gamelan dan gendang juga digunakan untuk mengiringi nyanyian.
"Puji pujian itu diiringi gamelan, jadi bisa dibayangkan generasi anak-anak keturunan Jawa yang lahir di Jakarta bingung (karena tidak mengerti dengan bahasa Jawa). Itulah tantangan gereja Jawa yang ada di wilayah Jakarta," kata pengurus GKJ, Yuni dalam kesempatan yang sama, Minggu.
Yuni menambahkan, gamelan umumnya identik dengan budaya Jawa yang dimainkan oleh orang lanjut usia, sedangkan jumlah jemaah yang lanjut usia di GKJ Tanjung Priok semakin menurun.
Baca juga:
Maka dari itu, katanya, langkah awal yang dilakukan untuk mengenalkan budaya Jawa kepada generasi muda yaitu dengan memutar musik gamelan saat beribadah.
"Pada pekan ketiga setiap bulan, mereka mendengarkan musik gamelan saat beribadah. Lama kelamaan mereka akan terbiasa dengan irama musik, kemudian kita ajak mereka mencoba (memainkan musik gamelan)," katanya.
Pengenalan budaya Jawa melalui proses ibadah ini, katanya diharapkan dapat membuat budaya Jawa tetap lestari, khususnya bagi generasi muda keturunan Jawa yang sudah lama tinggal di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.