KOMPAS.com - Taman Balekambang Solo yang berada di Jalan Balekambang, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, telah menyelesaikan proses revitalisasi dengan renovasi besar-besaran senilai Rp 154,7 miliar.
Proses ini mempertahankan keberadaan pohon-pohon besar dan tua untuk mempertahankan daya tarik alaminya. Konsep botanical garden dengan material batuan alam menjadikan Taman Balekambang sebagai Taman Ekologi Budaya Jawa.
Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko mengatakan bahwa pembangunan gedung kesenian dan penataan kolam telah selesai.
Baca juga: Gibran Ajak Masyarakat dan Pegiat Seni Rawat Taman Balekambang sebagai Pusat Budaya
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka juga mengatakan, proyek ini berjalan sesuai rencana meskipun ada beberapa perbaikan yang diperlukan.
Lihat postingan ini di Instagram
Taman Balekambang kini lebih modern dengan penambahan fasilitas seperti sky walk, gedung pertunjukan, kolam partini, bale apung, coffee shop, dan food court.
Diharapkan taman ini menjadi destinasi wisata unggulan bagi masyarakat lokal dan wisatawan di Kota Surakarta.
Dengan beragam peningkatan fasilitas dan keunikan yang ditawarkan, Taman Balekambang Solo menjadi tempat yang patut dikunjungi bagi penggemar alam dan hiburan.
Saat ini, Taman Balekambang masih belum dibuka untuk umum karena proses revitalisasi masih berlangsung
Baca juga: Tinjau Taman Balekambang, Gibran Harap Bisa Jadi Kebanggaan Warga Solo
Taman Balekambang dibangun pada tahun 1921 oleh raja KGPAA Mangkunegara VII. Sekarang, taman ini dibagi menjadi Partini Tuin dan Partinah Bosch.
Partini Tuin memiliki kolam resapan dan permainan wisata air, sementara Partinah Bosch adalah hutan dengan pohon-pohon langka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.