Mekarnya Bunga Bangkai Jadi Kado Ulang Tahun Kebun Raya Cibodas

KOMPAS.com – Kebun Raya Cibodas merayakan hari ulang tahunnya yang ke-172 tahun pada Kamis (11/4/2024).

Beberapa hari setelah perayaan ulang tahun, Kebun Raya Cibodas seolah mendapat kado istimewa.

Kado itu adalah berupa mekarnya bunga bangkai dengan nama ilmiah Amorphpphallus titanum Becc.

Baca juga: Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga bangkai ini mekar sempurna pada Jumat dini hari tanggal 19 April 2024 sekitar pukul 00.56 WIB dengan tinggi spadik mencapai 310,5 sentimeter (cm) dan diameter spata 161 cm.

“Tinggi bunga kali ini lebih dari 3 meter hal ini dikarenakan pertumbuhan vegetatifnya bagus sehingga dengan sendirinya menghasilkan umbi yang lebih besar,” kata Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Destri dalam rilis resmi yang Kompas.com terima, Jumat.

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Adapun bunga bangkai yang mekar ini merupakan koleksi Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76.

Ini merupakan kali ketiganya individu tanaman tersebut berbunga. Sebelumnya, tanaman sudah berbunga pada tahun 2016 dan 2020.

Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Bangkai Tikus dari Rumah

Selain itu, bunga yang mekar kali ini merupakan semaian biji yang telah ditanam pada tahun 2004 silam.

Seputar bunga bangkai Amorphophallus titanum

Adapun tanaman bunga bangkai Amorphophallus titanum termasuk keluarga talas-talasan atau Araceae.

Dok. BRIN - Kebun Raya Cibodas Bunga bangkai ukuran raksasa mekar sempurna di kawasan Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (19/4/2024).

Tanaman ini pertama kali ditemukan pada tahun 1878 oleh Dr. Ordoardo Beccari di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat.

Sesuai namanya, bunga ini berbau seperti bangkai. Selain itu, tanaman ini mempunyai perbungaan terbesar di dunia.

Baca juga: Warga San Francisco Antre Lihat dan Cium Bau Busuk Bunga Bangkai dari Sumatera

Bunga ini sekarang termasuk dalam kategori spesies terancam punah dan dilindungi oleh Peraturan Pemerintah nomor 7 Tahun 1999.