KOMPAS.com - Masjid Raya Bandung telah lama menjadi kebanggaan warga Bandung dan sekitarnya.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah Muslim, masjid ini juga memiliki peran penting sebagai penyeimbang segala aspek kehidupan bermasyarakat warga ibu kota Jawa Barat.
Dengan sejarah yang kaya, keindahan arsitektur, dan berbagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di dalamnya, Masjid Raya Bandung memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat setempat dan wisatawan.
Lihat postingan ini di Instagram
Mengutip dari Dunia Masjid, Kamis (27/6/2024) Sejarah panjang Masjid Raya Bandung mencatat bahwa bangunan ini telah mengalami berbagai renovasi sejak awal didirikan pada tahun 1812.
Baca juga: 3 Tips ke Masjid Raya Bandung, Jangan Asal Melangkah
Dengan bentuk bangunan panggung tradisional yang sederhana, masjid ini kemudian mengalami berbagai perombakan pada abad ke-19, ke-20, hingga renovasi besar-besaran di abad ke-21.
Bangunan yang tampak saat ini merupakan hasil pembangunan kembali pada awal 2006 lalu, termasuk penataan ulang Alun-alun Kota Bandung dan taman kota.
Salah satu ciri khas utama dari Masjid Raya Bandung adalah dua menara kembar yang menjulang setinggi 81 meter.
Rencananya, menara tersebut akan dibuat setinggi 99 meter sesuai jumlah nama-nama Allah dalam Asma'ul Husna
Namun karena alasan keamanan lalu lintas udara, ketinggian menara yang diizinkan hanya 81 meter.
Baca juga: 4 Rekomendasi Hotel Murah di Jalan Riau Bandung, mulai Rp 371.000
Meski begitu, menara kembar ini tetap memiliki ketinggian 99 meter jika dihitung dari fondasi setinggi 18 meter.
Keindahan dan keagungan dua menara yang menjulang tinggi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Selain keindahan arsitektur, Masjid Raya Bandung juga memiliki sejarah yang menarik. Pada masa lalu, masjid ini dilengkapi dengan kolam berukuran besar sebagai tempat berwudu, mengutip dari Kubah Madina, Kamis (27/6/2024)
Pada 1825, air dari kolam tersebut bahkan digunakan untuk memadamkan kebakaran di alun-alun Bandung.
Pada masa itu, masjid ini dikelola oleh Bupati dan operasionalnya dilimpahkan kepada penghulu Bandung.
Baca juga: 3 Tips ke Masjid Raya Bandung, Jangan Asal Melangkah
Perubahan pun dilakukan pada tahun 1900 dengan penambahan Mihrab dan pawestren di samping kiri dan kanan masjid.
Masjid Raya Bandung juga telah menjadi tempat penting untuk kegiatan keagamaan seperti pengajian, perayaan Maulid Nabi, Rajaban, dan pernikahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.