Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kusir Cidomo Diusulkan Memakai Pakaian Adat

Kompas.com - 03/09/2013, 17:13 WIB
TANJUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) mewacanakan para kusir cidomo (angkutan tradisional Lombok) memakai pakaian adat agar kelihatan rapi sekaligus memperkenalkan budaya daerah ini.

"Kita akan usulkan kusir cidomo di kawasan pariwisata memakai seragam pakaian adat. Selain pemapilannya lebih rapi, juga untuk memperkenalkan budaya Lombok Utara kepada wisatawan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Utara, Nanang Matalata, di Tanjung, Senin (2/9/2013).

Dia mengatakan, kawasan pariwisata harus ditata dengan baik, termasuk para kusir cidomo yang mengangkut penumpang di obyek wisata harus berpenampilan rapi dan memakai busana adat.

Menurut Nanang, kendati sudah ada wacana, namun pihaknya belum bisa memastikan bagaimana gambaran dari desain pakaian adat para kusir cidomo tersebut. "Kami  juga belum bisa mengungkap  besarnya anggaran yang dibutuhkan," ujarnya.

Pada acara dengar pendapat dengan anggota DPRD Lombok Utara,  Ketua Solidaritas Kusir Cidomo Kawasan Pemenang, Asmadi mengaku keberadaan dengan usulan tersebut. Apalagi sejauh ini kusir cidomo belum mendapat sentuhan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.

"Bukan bermaksud mendiskreditkan rekan-rekan sesama kusir cidomo,  tetapi dari segi penampilan para kusir berpakaian layaknya preman. Kami tidak pernah dibantu seragam," katanya.

Karena itu, dia meminta  kalangan anggota DPRD Lombok Utara dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diminta sering turun ke lapangan melihat kondisi riil para kusir cidomo tersebut.

Saat ini, lanjut Asmadi, persaingan antarkusir cidomo di jalan menuju Pelabuhan Bangsal semakin tinggi, selain karena kebijakan baru Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika setempat juga persaingan dengan taksi yang sudah menunggu di luar terminal.

Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika (Dishubparkominfo) Kabupaten Lombok Utara, Sinar Wugiyarno mengakui  para kusir cidomo sebagai bagian dari subyek pengelola pariwisata yang harus terlibat aktif menjaga citra pariwisata di seputaran Pemenang.

"Kita prihatin, karena ternyata keberadaan kusir cidomo ditunggangi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi. Setelah kami amati, uang ditarik oleh oknum dan jumlahnya juga cukup besar," katanya.

Dalam pelayanan transportasi, pada prinsipnya harus memberi kenyamanan dan tidak boleh ada kepentingan lain. "Untuk itulah kami mohon dukungan DPRD agar menyetujui usulan kami," ujarnya.

Dalam usulan itu, Sinar mengatakan diperlukan dukungan anggaran sekitar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar dari APBD. Anggaran tersebut diperlukan antara lain untuk pengembangan dua jalur di wilayah pintu masuk dan keluar dari Pemenang ke Pelabuhan Bangsal.

"Selain itu dana tersebut juga diperlukan untuk membangun tempat parkir umum dan tempat parkir khusus cidomo," tambah Sinar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com