”Harapannya, dengan MOU (nota kesepahaman) itu, Cirebon akan menjadi tujuan utama dari pelancong. Sebab, selama ini Cirebon sering kali luput dari daftar kunjungan agen-agen travel,” ungkap Sultan Sepuh XIV Cirebon PRA Arief Natadiningrat, Senin (23/12/2013), di Cirebon.
Arief menuturkan, kerja sama itu secara resmi dilakukan oleh pihaknya dengan Pacific Asia Travel Association (PATA) di Jakarta, 19 November. Salah satu butir kesepakatan itu ialah menghubungkan jaringan travel dan agen-agennya yang berada dalam koneksi PATA dengan pusat-pusat wisata di Cirebon, antara lain kompleks keraton, sentra batik, tempat penginapan, dan pusat kuliner.
”Kami juga sepakat membentuk pola perencanaan pariwisata di Cirebon. Meskipun inisiatif berasal dari Keraton Kasepuhan, tetapi keraton lain dan pelaku pariwisata secara umum di Cirebon, baik di wilayah kota maupun kabupaten akan dilibatkan dan mendapatkan manfaatnya,” kata Arief.
Budi Saur, pegiat seni dan kemasyarakatan di Kota Cirebon menilai, selama ini pariwisata di Kota Wali itu kurang tertata. Akibatnya, segala potensi yang ada kurang tergali. ”Perlu ada desain besar yang jelas, mau dikelola seperti apa wisata Cirebon. Tidak hanya pihak swasta yang harus bergerak, tetapi juga dari dinas terkait,” ujarnya. (REK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.