Warung ini spesial menyediakan menu kupat tahu yang digemari masyarakat Magelang dan sekitarnya. Seperti pada umumya, kupat tahu memiliki cita rasa yang manis pedas. Namun berpadu dengan gurih dari kacang tanah goreng yang crunchy membuat kupat tahu di warung ini terasa berbeda.
Belum lagi, tahu yang dipakai adalah tahu yang diproduksi sendiri oleh pemilik warung. Sehingga rasa dan kualitas terjaga kualitasnya. "Tidak hanya tahu, namun ketupat juga kita membuat sendiri, jadi terjamin rasa dan kebersihannya," ujar Endang Susilowati, pemilik warung Khuphat Thahu, Sabtu (11/1/2014).
Endang mengakui, warung serupa dan ragam kupat tahu sangat banyak di Magelang. Tapi dirinya menjamin bahwa bumbu yang dia racik berbeda dengan yang lainnya. “Konsumen akan merasakan sendiri ketika sudah mencicipi kupat tahu kami. Mulai cita rasa, sajian dan kualitas kita juga berbeda. Kita sangat menjaga kebersihan, kerapihan, dan higienitas menunya, sehingga menjadi lebih berkualitas,” kata Endang.
Untuk lebih memperkenalkan kupat tahu ke pasar yang lebih luas, Endang berinisiatif membuka warung di sekitar Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), tepatnya di Kapling Jayan Borobudur Jalan Syailendra Magelang. Sebelumnya, dia sudah sukses membuka bisnis kuliner ini di kediamannya, Bulu Podosoka Sawangan Kabupaten Magelang.
Menurut Endang, kawasan tersebut masih memiliki potensial untuk menjaring konsumen yang lebih luas karena di kawasan itu dipastikan banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Ibu tiga putra dan dua cucu memiliki visi ingin menggalakkan makanan tradisional dengan kemasan lebih menarik. Dengan begitu, ia optimis mampu bersaing bahkan memenangkannya meski dirasa cukup berat. “Persaingan bisnis ini jelas sangat ketat. Tapi, kami optimis mampu bersaing. Harga yang kami kenakan juga bersaing, yakni Rp 8.000 per porsi. Kita akan buka setiap hari dari pukul 09.00 sampai malam hari dengan target habis 250 porsi per hari,” tuturnya.
Ke depan Endang akan menerapkan strategi menggandeng biro perjalanan wisata. Biro ini yang nantinya akan bekerja sama mendatangkan wisatawan ke warungnya.
Asep, salah satu pecinta kuliner mengaku senang muncul warung kupat tahu baru di daerahnya. Apalagi, sebagai penikmat makanan tradisional itu ia tidak perlu susah mencari menu kupat tahu berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. "Saya coba cicipi menunya dan memang ada yang berbeda di kupat tahu ini, dari segi porsi juga pas,” kata Asep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.