Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Danau Sentani Pecahkan Dua Rekor Muri

Kompas.com - 20/06/2014, 12:49 WIB
JAYAPURA, KOMPAS.com - Festival Danau Sentani (FDS) VII memecahkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) yakni melukis di atas kulit kayu sepanjang 100 meter dan membuat sempe atau tempat mengolah tepung sagu menjadi papeda terbesar.

"Muri telah mencatat rekor membuat lukisan di atas kulit kayu sepanjang 100 meter dan membuat sempe terbesar pada saat pembukaan FDS VII di Sentani, Kabupaten Jayapura," kata Senior Manager MURI Paulus Pangka di lokasi FDS, bibir pantai wisata Khalkote, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (19/6/2014).

Paulus memaparkan rekor tersebut diprakarsai oleh Pemkab Jayapura dan Provinsi Papua dalam FDS kali ini. "Ini merupakan lukisan di atas kulit kayu terpanjang. Dan membuat sempe terbesar yang dicatat dalam Muri," katanya.

Menurut Paulus apa yang disuguhkan dalam FDS kali ini patut diberikan apresiasi karena memiliki banyak kreatifitas serta mengangkat kearifan lokal setempat. "Sempe itu terbuat dari tanah liat yang ada di pesisir Danau Sentani dengan ukuran keliling 3,2 meter, tinggi 50 centimeter dan diameter atasnya seluas satu meter. Termasuk kulit kayu sepanjang 100 meter yang dijadikan kanvas," katanya.

Paulus menjelaskan bahwa sempe dan kulit kayu sepanjang 100 meter dikerjakan oleh ibu Naftali, Yonas Doyapo, Agus Ongge dan Martha Ohee, yang dalam proses pembuatannya memakan waktu satu bulan. "Pembuatan sempe terbesar ini menunjukkan bahwa adanya kearifan lokal yang masih terus dipelihara dan dilestarikan, sejak nenek moyang kita menggunakan untuk mengolah sagu menjadi papeda," katanya.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Lukisan kayu kulit di Pulau Asei, Danau Sentani, Jayapura.
Secara terpisah Mama Martha Ohee salah satu pembuat kanvas dan lukisan kulit kayu terpanjang itu mengatakan proses pembuatannya menelan waktu selama sebulan, mulai dari pemilihan kulit kayu, penumbukan dan penjemuran. "Saya kerjakan ini bersama dengan rekan saya Agus Ongge," katanya.

Untuk pilihan warna yang hanya tiga jenis yakni putih, merah dan hitam untuk melukis di atas kulit kayu, menurut Martha, hal itu menggambarkan tentang budaya, kemakmuran, keberanian dan jati diri orang Sentani.

"Warna putih itu berasal dari kapur sirih yang melambangkan budaya yakni makan pinang, warna merah dari tanah liat melambangkan kemakmuran akan kesuburan tanah serta keberanian, sedangkan hitam adalah arang tungku yang melambangkan kehidupan serta warna kulit orang Papua," katanya.

Sementara itu Maria Maga, salah satu pengunjung FDS mengaku kagum dengan lukisan kulit kayu dan sempe yang mendapat pengakuan dan penghargaan Muri. "Dengan adanya pemecahan dua rekor Muri dalam FDS. Maka sejumlah adat istiadat dan budaya orang Papua mulai tercatat dan teridentifikasi dengan baik," katanya.

FDS ke VII mengusung tema "Budayaku Hidupku" atau "My Culture My Life". Festival yang digagas pada pemerintah bupati Habel Melkias Suwae itu akan berlangsung selama lima hari dari 19-23 Juni 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com