Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantul Kewalahan Bersihkan Kawasan Obyek Wisata

Kompas.com - 25/06/2014, 13:17 WIB
BANTUL, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku kewalahan dalam mengupayakan kebersihan di kawasan obyek wisata, terutama pantai di wilayah itu.

"Untuk kebersihan obyek wisata terutama pantai kami masih kewalahan, harus kami akui bahwa kebersihan pantai masih kurang, dan itu disebabkan beberapa faktor," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Bambang Legowo di Bantul, Selasa (24/6/2014).

Menurut Bambang, beberapa faktor tersebut, di antaranya karena pengaruh alam, yakni ketika terjadi hujan, kotoran atau sampah dari utara akan terbawa arus sungai ke muara hingga menyebabkan kawasan menjadi kotor.

"Kemudian faktor kami (dinas) sendiri, seperti sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang terbatas, sebenarnya tempat sampah maupun petugas kebersihan sudah ada namun belum ideal," katanya.

Pada 2014, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul telah menambah tenaga kebersihan obyek wisata sebanyak 12 orang, yang ditempatkan secara kontrak di sejumlah pantai, misalnya Pantai Samas, Pantai Gua Cemara, dan Pantai Parangtritis.

"Sampai saat ini Bantul memiliki sebanyak 51 petugas kebersihan di sepanjang pantai selatan sekitar 13 kilometer, selama ini mereka konsentrasi di Pantai Depok dan Parangtritis yang memang dominan pengunjungnya," katanya.

Menurut Bambang, upaya untuk menjaga kebersihan di kawasan pantai juga tidak terlepas dari rendahnya kesadaran wisatawan untuk membuang sampah atau sisa makanan dan minuman tidak pada tempat sampah yang disediakan.

KOMPAS/ANASTASIA JOICE Desa Tembi, salah satu desa wisata di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
"Kurangnya kesadaran wisatawan untuk jaga kebersihan di obyek wisata juga menjadi faktor kenapa sejumlah pantai di Bantul kurang bersih, padahal paling tidak kalau wisatawan sadar, kawasan wisata itu lebih bersih," katanya.

Terkait dengan kebersihan obyek wisata nonpantai, selama ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul mengandalkan kelompok masyarakat yang terdampak langsung dengan keberadaan wisata itu, karena nantinya manfaatnya akan kembali ke masyarakat.

"Untuk beberapa obyek di darat misalnya desa wisata masih mengandalkan masyarakat kelompok sadar wisata (pokdarwis), dari dinas hanya memfasilitasi supaya ada bersih-bersih, karena kalau hanya pokdarwis saja tidak akan selesai," tambah Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com