Upacara pelebon yang digelar Puri Klungkung itu adalah puncak dari rangkaian prosesi yang berlangsung sejak Desember 2013. ”Hari ini adalah puncak dari prosesi pelebon atau pretiwa dari Permaisuri Raja Klungkung yang meninggal Desember 2013. Jenazah disemayamkan sejak enam bulan lalu,” kata Tjokorda Gede Agung, yang mewakili pihak keluarga Puri Klungkung.
Menurut Tjok Agung, upacara pelebon Ida I Dewa Agung Istri Putra adalah upacara besar dan utama yang kembali digelar di Puri Klungkung. Manggala (Ketua Panitia) Karya Pretiwa Ida I Dewa Agung Istri Putra, Tjokorda Raka Putra, mengatakan, upacara pelebon dengan tingkatan utama kali terakhir digelar untuk almarhum Ida I Dewa Agung Oka Geg, Raja Klungkung terakhir, pada November 1965.
Dalam prosesi pelebon Ida I Dewa Agung Istri Putra, pihak keluarga Puri Klungkung menggunakan lembu, nagabanda, dan bade tumpang sawelas (menara jenazah dengan atap bertingkat 11) setinggi 28 meter. Nagabanda adalah patung naga yang hanya muncul pada kremasi keluarga puri yang dituakan. Adapun bade tumpang sawelas hanya dipergunakan pada kremasi raja dan permaisuri. (COK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.