Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelaman di Tulamben Tanpa Kontrol

Kompas.com - 01/09/2014, 16:04 WIB
TULAMBEN, KOMPAS — Perairan Tulamben di Karangasem, Bali, lokasi penyelaman favorit di Indonesia, terlalu dipadati pengunjung. Penyelam yang berjejalan di bawah laut itu membuat kondisi tak nyaman dan mengancam keberlangsungan ekosistem terumbu karang yang jadi daya tarik wisata.

Maka dari itu, operator dan pemerintah daerah setempat diminta mengatur dan mengontrol jumlah wisatawan. Caranya, dengan mencari lokasi titik selam (dive spot) baru atau mengarahkan tamu ke tempat lain.

Perairan Tulamben jadi magnet karena adanya wreck atau bangkai kapal perang USAT Liberty sepanjang 120 meter. Onggokan kapal itu membentuk ekosistem terumbu karang yang menarik di kedalaman 12-30 meter.

Emre Turak, pakar karang dunia dari Australian Institute of Marine Science, Sabtu (30/8/2014), di sela-sela pelatihan identifikasi karang tingkat genus dengan Coral Finder di Tulamben, menyayangkan obyek wisata perairan Tulamben tak ada pengaturan. ”Kini 200-400 penyelam turun di Tulamben tiap hari. Jumlah itu amat tinggi dibandingkan kapasitasnya yang mungkin hanya 2.000 penyelam per titik selam per tahun,” katanya.

Menurut Emre, para penyelam wisata turun ke bawah laut dengan beragam kemampuan dan pengetahuan. Akibatnya, penyelam wisata yang hanya mementingkan kesenangan pribadi, acapkali mengabaikan keberlangsungan kehidupan karang.

Ia mencontohkan, perilaku penyelam yang seenaknya ataupun tak sengaja menginjak karang dengan memakai fin atau alat selam, karena kemampuan mengontrol daya apung (bouyancy) minim. Ada pula yang memegang karang sehingga zooxhantellae dan hewan karang stres.

”Mungkin saat ini banyak penyelam berarti mendatangkan banyak uang. Tetapi, 5-10 tahun lagi, Tulamben tak akan menarik dan ekosistem karang rusak. Wisatawan akan turun drastis dan menangkap ikan pun susah karena kerusakan ekosistem akan mengurangi ikan,” kata Emre.

Sementara itu, penyusun buku modul Coral Finder, Russell Kelley, juga mengajar di James Cook University, Australia, mengatakan, Tulamben kini tak semenarik 2-5 tahun lalu. ”Dulu di perairan depan kita ini banyak karang yang bagus, sekarang sudah tak ditemukan,” ujarnya.

Selain di titik selam wreck Liberty, Tulamben memiliki daya tarik pemandangan bawah laut di Coral Garden, Wall/Drop Off, dan Kubu. Namun pengunjung lebih suka dibawa ke bangkai kapal perang, ikon Tulamben.

Ketika turun ke lokasi wreck, Jumat lalu, ada lebih dari 5 grup di sekitar kapal. Itu membuat antarpenyelam kerap berpapasan saat menyusuri lorong kapal. Hal itu mengakibatkan tabung selam mengikis dinding kapal yang ditumbuhi benih karang. (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com