Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata Sendirian? Jangan Takut Nyasar

Kompas.com - 28/09/2014, 20:16 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersesat saat sedang melakukan solo traveling adalah hal lumrah. Lelah sudah pasti, bahkan tak jarang traveler harus mengeluarkan biaya tak terduga saat tersesat. Tapi bukan berarti hanya dampak negatif yang bisa didapat saat tersesat. Karena bagi sebagian orang, tersesat itu menyenangkan dan dapat mendatangkan pengalaman unik.

Hal tersebut yang dirasakan Dina Duaransel (@duaransel) dan Sutiknyo atau yang lebih dikenal dengan Tekno Bolang (@lostpacker), traveller blogger.

"Nyasar saat melakukan solo traveling pernah saya alami, tepatnya saya sengaja membuat perjalanan nyasar. Saya tidak banyak persiapan lihat peta, tujuannya agar lebih menikmati perjalanan. Banyak hal yang bisa didapat saat tersesat, lebih banyak. Pelajaran yang didapat hingga akhirnya kenal dengan medannya," ungkap Tekno saat bercerita pengalamannya di Kompas Travel Fair 2014, Jakarta Convention Center, Jumat (26/9/2014) lalu.

Pengalaman serupa juga pernah dialami oleh Dina. "Saat berada di Laos yang penduduknya tidak bisa bahasa Inggris, saya dan suami benar-benar persiapkan diri biar tidak tersesat. Di hotel, lihat peta di internet, perjalanan menuju goa di sana sepertinya jalan lurus saja. Akhirnya kita jalan dengan sewa motor. Sampai di bukit-bukit menuju ke sana, ternyata perjalanan jauh berbeda. Peta yang tadi kita lihat ternyata kalau diperbesar punya banyak cabang. Akhirnya sudah tersesat, rantai motor juga putus," kilasnya.

Kisah terus berlanjut, saat itu Dina dan Ryan kesulitan bertanya karena kendala bahasa. "Bahasa Laos yang saya pelajari terbatas, hanya ucapkan halo, tanya harga, dan protes kalau harga yang diberikan kemahalan, ya sudah akhirnya pakai bahasa tarzan," jelasnya lagi.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Becak di Hanoi, Vietnam, khusus untuk turis.
Sampai akhirnya ia bertemu penduduk lokal yang ingin mengantarnya ke tempat mereka sewa motor. "Banyak hal yang bisa dipelajari, jadi jangan takut nyasar. Kalau bisa tutup aja petanya, jalan dan nikmati. Kalau terbatas dengan waktu bagi yang masih harus bekerja, cepat-cepat ambil cuti," tambahnya sambil tertawa.

Sependapat dengan Dina, Tekno juga menambahkan bahwa perjalanan akan mendapat kesan lebih saat tersesat. "Informan yang baik itu adalah warga lokal, kalau misal dibohongi ya sudah. Yang penting punya tekad dan mental, jangan takut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com