"Sebab wisatawan sering kali mengurungkan niat mengunjungi obyek wisata tertentu, karena akses jalannya yang susah," kata Sekretaris PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Kamis (2/10/2014).
Deddy mencontohkan, akses wisatawan ke obyek wisata waduk Sermo yang terdapat di Kabupaten Kulon Progo hingga saat ini masih belum banyak menerima kunjungan. Hal itu disebabkan karena fasilitas pendukung di kompleks waduk belum memadai, serta infrastruktur jalan menuju obyek wisata itu kurang mendukung. "Padahal kalau infrastruktur bisa mendukung, banyak destinasi wisata menarik berbasis alam yang dapat dikunjungi," katanya.
Deddy melanjutkan, mengacu lama tinggal wisatawan di masing-masing hotel, rata-rata wisatawan yang tinggal minimal dua hari di daerah itu masih rendah, sebagian besar hanya tinggal sehari. "Bahkan banyak juga yang datang pagi, sorenya langsung pulang," kata Deddy.
Deddy mengakui, hingga saat ini tingkat okupansi rata-rata hotel di DIY terus mengalami penurunan mencapai 10-15 persen dibanding tahun lalu. Selain dipicu terus bertambahnya jumlah hotel, rendahnya okupansi juga berkaitan dengan daya tarik wisata yang monoton.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, jumlah hotel di Kota Yogyakarta sampai awal 2013 sebanyak 401 unit, terdiri atas 39 hotel berbintang, dan 362 hotel non bintang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.