Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jawaban Mengapa DMO Penting

Kompas.com - 16/10/2014, 12:16 WIB
Michael

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar devisa negara dan menjadi sektor yang tidak boleh diremehkan. Untuk itulah diperlukan pola perencanaan dan pengelolaan pariwisata yang berkesinambungan agar keuntungan yang diperoleh dari sektor ini bisa didapatkan secara maksimal.

Destination Management Organization (DMO) menjadi salah satu program pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan tata kelola destinasi pariwisata dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah dan sektoral.

“Mengapa DMO itu penting? Pertama, karena pariwisata itu penting,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu pada Konferensi Nasional DMO 2014, di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Menurut Menparekraf, kontribusi pariwisata sangat besar kepada perekonomian. Selain itu pariwisata juga menyerap tenaga kerja sebesar 8 persen yaitu hampir 11 juta orang. “Kita juga menyumbang 10 miliar (dollar AS) devisa untuk negara yang merupakan nomor empat setelah migas dan batu bara,” katanya.

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO Pemandangan obyek wisata Telaga Bintang di Painemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (21/6/2014), menjadi daya tarik bagi penggemar wisata alam bebas. Selain memiliki keindahan alam laut, kabupaten kepulauan ini juga memiliki pesona daratan yang belum banyak digarap. Beberapa potensi yang ditawarkan antara lain pengamatan burung cenderawasih, kakaktua, dan nuri serta tracking cagar alam.
Pariwisata juga merupakan sektor yang sangat ramah lingkungan karena tidak merusak lingkungan seperti mengeruk gunung dan menggali bawah tanah.

“Kedua, karena kita harus meningkatkan daya saing kita untuk dapat bersaing secara berkelanjutan agar pariwisata kita dan semua keuntungan ekonomi, sustainable development, ekonomi kreatif dan pelestarian meningkat,” jelas Mari.

Oleh karena itu, lanjut Mari, perlu adanya perencanaan dari pengelola destinasi wisata yang baik dan berkelanjutan untuk mewujudkan hal ini. “Kunci perencanaan itu koordinasi,” kata Mari mengacu pada perlunya kerja sama para stakeholder untuk mengorganisasi dan mengembangkan sebuah daerah sampai layak menjadi destinasi wisata.

"Tentu bukan hal yang mudah untuk menyatukan semua kepentingan, bisa memakan waktu satu minggu atau dua tahun,” sambung Mari.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Warga suku Tengger membawa sesaji untuk dilarung ke kawah Gunung Bromo pada puncak upacara adat Kasada, di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (12/8/2014). Kegiatan yang berlangsung setahun sekali ini harus dilaksanakan meski bau belerang dari kawah gunung menyengat.
Menparekraf mengusulkan agar DMO memiliki tujuan yang lebih spesifik agar lebih mudah untuk melakukan rencana aksi bersama yang terkoordinasi lintas sektor dan dengan pemerintah daerah.

Mari mengharapkan supaya Konferensi Nasional DMO 2014 dapat menghasilkan langkah konkret berupa model pengelolaan DMO melalui Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP) dan  skenario pengembangan DMO untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com