Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelajah Sepeda Kompas, Menginjakkan Roda di Bumi Papua

Kompas.com - 01/06/2015, 13:28 WIB
Wisnubrata

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelajah Sepeda Kompas kembali diselenggarakan pada 3-7 Juni 2015. Kali ini destinasinya adalah Papua, wilayah timur Indonesia yang dikenal keindahan alam dan eksotisme warganya. Selain dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50 harian Kompas, Jelajah Sepeda Papua juga diselenggarakan untuk mengampanyekan lingkungan yang bersih dan hidup sehat, serta untuk mengangkat potensi wisata dan ekonomi serta budaya daerah.

“Jelajah ini adalah bagian dari keinginan Kompas untuk menjelajahi Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dengan bersepeda. Selain itu, lewat acara ini Kompas ingin mengampanyekan lingkungan dan transportasi yang  bersih, serta mengajak masyarakat membiasakan diri hidup sehat,” ujar Jannes Eudes Wawa, ketua panitia Jelajah Sepeda Papua saat dihubungi Minggu (31/5/2015).

“Jelajah sepeda juga mengajak masyarakat mengenal dan melihat Indonesia lebih dekat karena negeri ini kaya luar biasa dan sangat indah,” ujar Jannes.

Ia mengungkapkan selama ini kegiatan touring bersepeda di tanah air lebih banyak dilakukan oleh orang asing daripada orang Indonesia sendiri. Selain itu, lanjut Jannes, Kompas selama ini sudah melakukan banyak penjelajahan bersepeda di seluruh Indonesia.

“Memang belum semua daerah dilewati. Tapi sebelum ulang tahun yang ke-50, Kompas akan menginjakkan sepeda di Papua. Ini hal yang baru bagi warga Papua karena jarang sekali orang berkunjung ke sana, apalagi menggunakan sepeda,” lanjutnya.

Mengingat Papua adalah wilayah dengan keindahan alam luar biasa, maka tak heran dalam obrolan di grup Whats App, para peserta yang berasal dari berbagai komunitas sepeda terkesan sangat antusias dan tidak sabar segera menginjakkan kaki dan menggelindingkan roda sepedanya di tanah Papua. Apalagi saat peserta melihat foto-foto yang dikirimkan tim pendahulu dari Papua.

“Keren, jadi kepengin cepat-cepat nyusul,” tulis salah seorang peserta jelajah setelah ditunjukkan foto-foto lokasi yang akan dilalui dalam jelajah kali ini.

Selain soal keindahan alam, diskusi yang hangat di grup adalah soal medan yang akan dilalui, misalnya adanya beberapa jembatan yang sedang diperbaiki, dan cuaca setempat. Menurut Road Captain Marta Mufreni, kondisi-kondisi ini perlu dicermati sehingga peserta bisa mempersiapkan sepeda dan bawaanya sesuai kebutuhan. Soal jalanan yang tidak selalu mulus, misalnya, diperlukan ban sepeda lebih lebar daripada ban yang biasa dipakai untuk jalan raya.

Hal lain yang tidak kalah hangat dalam diskusi adalah soal malaria. Ya, Papua adalah daerah yang belum bebas malaria, sehingga peserta diminta untuk minum obat malaria seminggu sebelum berangkat, hingga berturut-turut sekali seminggu selama lima minggu. Karena peserta juga akan tidur dua malam di tenda, maka disarankan untuk membawa lotion anti nyamuk.

Peserta Jelajah Sepeda Papua berjumlah 51 orang ditambah beberapa pendukung dan peliput. Peserta berasal dari berbagai daerah dan latar belakang, serta aneka kebiasaan bersepeda. Di dalamnya ada pegawai, pengusaha, hingga atlet balap sepeda.

Jelajah Sepeda Papua menempuh jarak sekitar 513 kilometer yang dibagi menjadi lima etape dengan waktu lima hari. Berangkat dari Sarmi, pesepeda akan menuju Bonggo pada etape pertama sejauh 123 kilometer. Di Bonggo para peserta akan bermalam di tenda. Dilanjutkan keesokan harinya, pada etape kedua, peserta gowes dari Bonggo menuju Sentani yang berjarak 147 kilometer.

Etape ketiga menempuh jarak 85 kilometer dari Sentani ke Jayapura, sekaligus berkeliling di kota Jayapura. Etape selanjutnya adalah Jayapura-Merauke-Sota. Pada etape ini pesepeda terbang ke Merauke, lalu dilanjutkan menempuh jarak 80 kilometer ke Sota, wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

Pada etape kelima, setelah menginap di tenda, para pesepeda akan menempuh jarak 90 kilometer dari Sota menuju kota Merauke, melewati Taman Nasional Wasur, dan finish di Lapangan Mandala Merauke.

Jelajah Sepeda Kompas sebelumnya diselenggarakan di berbagai lokasi, seperti melintasi Pulau Jawa, Sumatra, mengelilingi Kalimantan dan Sulawesi, serta menjelajahi Bali dan Nusa Tenggara. Lewat jelajah sepeda, diharapkan orang akan semakin bersemangat untuk bersepeda. Seperti diungkapkan Jannes, "menjadi tanggung jawab kita semua untuk merawat dan menggugah semangat orang agar terus bersepeda.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com