Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Haru Ritual Menangkap Cacing Laut di Lombok

Kompas.com - 14/11/2015, 14:10 WIB
Jonathan Adrian

Penulis


LOMBOK, KOMPAS.com - Setiap tahun, warga Lombok, Nusa Tenggara Barat, terutama Lombok Tengah dan Lombok Utara rutin melakukan festival Bau Nyale. Bau Nyale dalam Bahasa Lombok berarti "menangkap cacing".

Warga berbondong-bondong pergi ke Pantai Seger, Lombok Tengah untuk mengumpulkan cacing laut yang hanya keluar setahun sekali di sana. Festival berlangsung di awal tahun dengan tanggal tak tetap.

"Tanggalnya diterawang dengan kalendar Suku Sasak, suku asli Lombok," ujar pemandu wisata, Andi Eka Karia, Selasa (3/11/2015).

Jika saat festival tiba, biasanya masyarakat akan berkumpul hingga bermalam di Pantai Seger, karena cacing-cacing ini hanya akan keluar dari pukul 12 malam hingga pagi esok hari. Cacing-cacing biasanya akan diolah jadi pepes yang disebut Pepes Nyale.

"Pepesnya tidak dijual di rumah makan, cuma untuk konsumsi rumahan saja," terang Eka.

Masyarakat percaya, cacing laut atau nyale ini memiliki khasiat tertentu. Menurut Eka sendiri, cacing laut ini kaya protein. Lantas, mengapa masyarakat sangat gencar mencarinya?

Menurut Eka, konon ada putri yang bernama Mandalika di Lombok ini. Sang putri diperebutkan tiga pangeran. Putri takut, jika ia memilih salah satu, maka akan menimbulkan kebencian di antara ketiga pangeran ini. Maka sang putri memutuskan untuk menceburkan diri di Pantai Seger.

"Keinginan putri adalah agar jasadnya bisa berguna bagi masyarakat," jelas Eka.

Maka sang putri menjadi cacing laut yang dapat dikonsumsi masyarakat. Sejak saat itu, setiap tahun cacing laut akan keluar dari tanah Pantai Seger dan dapat dimakan.

Sayang tahun ini penetapan tanggal melesat dua hari pada bulan Februari kemarin. Alhasil, warga yang sudah menginap di pantai tak dapat banyak cacing.

"Dua hari kemudian baru pada keluar dia," tutup Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com