Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Untung dari Kota ke Kota lewat Cap Go Meh

Kompas.com - 25/02/2016, 06:40 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com – Saat Perayaan karnaval Cap Go Meh di tiap kota, kerap kali kita jumpai pedagang-pedagang suvenir yang berjejer di sepanjang jalur karnaval. Ternyata mereka berasal dari daerah yang sama di kota Cirebon, untuk berkeliling ke kota-kota yang menyelenggarakan Cap Go Meh (CGM) atau festival sejenisnya.

Sepanjang tahun 2016 ini saja mereka sudah berkeliling di enam kota, yaitu Cirebon sendiri, lalu Indramayu, Tegal, Pekalongan, dan yang terakhir, Bogor pada Senin (22/2/2016).

Beranggotakan ratusan pedagang mereka di bersal dari satu desa yang sama, yaitu Bojong Lor yang terkenal dengan sentra pembuatan mainan, di Cirebon.

Suandi, salah satu pedagang suvenir yang sudah berjualan lebih dari dua tahun mengatakan, para pedagang lain merupakan kawan se desanya, bahkan tetangga-tetangganya.

“Di desa kan terkenal sama pembuat mainannya, jadi kalau acara seperti ini diajak itu yang masih nganggur, atau yang tidak sekolah buat jualan suvenir khas Imlek ini,” ujar Suandi kepada KompasTravel di CGM Bogor Street Fest 2016, Senin (22/2/2016).

Suandi menuturkan, sekitar 300-an pedagang, baik laki-laki maupun perempuan, tumpah di kota-kota tempat berlangsungnya Cap Go Meh atau festival serupa.

Tiap kota yang ikut selalu bertambah sesuai omset penjualan di kota-kota sebelumnya, ataupun pengalaman tahun kemarin.

Puluhan naga-naga kecil berbaris dengan mata menyala terpajang di tempat kayu buatan mereka. Suvenir yang mereka jual pun beragam, dari mulai wayang liong atau barongsai, lalu topeng barong yang bisa dipakai anak-anak, miniatur barong dan liong, hingga topeng-topeng kebudayaan lain seperti ondel-ondel, hingga reog.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Atraksi memakan api dari peserta karnaval Cap Go Meh Bogor Street Fest 2016
Andi, salah satu penjual yang mulai memanfaatkan kegiatan CGM mulai tahun 2016 mengatakan di setiap kota penjualan suvenir semakin meningkat, tapi tidak untuk Bogor pada tahun ini.

“Tidak sesuai harapan sih, soalnya dari cerita yang tahun-tahun kemarin kan di Bogor paling ramai, tapi terkendala hujan jadi kurang (laku),” ujarnya.

Senada dengan Andi, Suandi pun berharap mendapat banyak keuntungan dari pengunjung di Cap Go Meh Bogor Street Fest, karena pengalamannya tahun kemarin bisa mendapat omset berlipat dari kota lain.

“Kalau tahun kemarin untungnya bisa berlipat di Bogor, yang biasa bawa dua kodi sekarang bawa lima kodi. Tapi ternyata sampai malam ini satu kodi pun belum habis. Ya mau gimana lagi, karena hujan terpaksa harus dipinggirkan, dan orang-orang sibuk neduh,” ujar Suandi.

Suandi menambahkan, penghasilan kotor yang didapat bisa sekitar Rp 600.000 untuk sekali karnaval, jika ramai pembali. Namun, di Bogor saat ini walaupun ramai hanya mendapat sekitar Rp 250.000.

Harga yang dipatok berkisar Rp 20.000 hingga Rp 150.000 tiap suvenir. Untuk wayang dan miniatur barong dijual seharga R. 25.000 dari modal Rp 20.000. Sedangkan topeng barongsai lengkap dengan penutup pundaknya dibanderol Rp 100.000 hingga 150.000.

Suvenir tersebut dibuat Suandi bersama teman-teman dan ibu-ibu perajin di desa asalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com