Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren, Menantang Kecepatan Hitung Rawon Kalkulator Surabaya

Kompas.com - 28/06/2016, 21:09 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

SURABAYA,KOMPAS.com -Terletak di Taman Bungkul, Surabaya, ada sebuah warung rawon yang begitu tersohor. Bukan karena menu rawonnya, melainkan kecepatan para pramuniaga dalam menghitung jumlah akhir pembayaran. Hingga akhirnya warung rawon ini dikenal dengan nama Rawon Kalkulator.

"Ini sudah buka sejak tahun 1975. Banyak pindah lokasi, terakhir di Tamang Bungkul. Sebenarnya namanya bukan Rawon Kalkulator tapi Sedap Malam, nama rawon kalkulator itu dikasih oleh pengunjung," ungkap salah satu pramuniaga Rawon Kalkulator.

Menu utama yang dihidangkan oleh Rawon Kalkulator hanya ada dua, yakni rawon dan soto. Sisanya adalah lauk pendamping, seperti perkedel, telur asin, kerupuk, dan emping. 

Menu sederhana membuat KompasTravel dan Tim Merapah Trans Jawa untuk ekspedisi jalur mudik dari Kompas.com yang berkunjung hari Senin (27/6/2016) ke warung ini mudah menentukan pilihan.

Tak sampai dua menit, pesanan kami sudah tersaji. Rawon kalkulator nampaknya begitu efisien perihal waktu. Segera kami menyantap rawon dengan daging sapi yang empuk ini.

Selesai makan, kami semua mulai penasaran dengan kebolehan pramuniaga Rawon Kalkulator dalam menghitung "bon". Para pramuniaga menjagokan Suladi alias Macan yang telah menjadi pramuniaga Rawon Kalkulator sejak tahun 90'an. 

"Ayuk makannya apa saja? Berhitung dimulai!" ungkap Suladi dan KompasTravel mulai menyalakan stopwatch.

Silvita Agmasari Rawon kalkulator yang tersohor karena pramuniaga yang handal dalam.menghitung cepat.
Cara menghitung Suladi ternyata begitu unik dan kocak. "Yi er san si (angka satu dua tiga empat dalam Bahasa Mandarin), ini tambah ini jadinya itu, ada makan perkedel, tidak? Telurnya berapa hayuk? Jadi punya telurnya tiga?" tutur Suladi.

Aksi Suladi tersebut menyedot perhatian seluruh pengunjung Rawon Kalkulator. Beberapa pengunjung tertawa geli, terhibur oleh cara menghitung Suladi. Akhirnya tepat di waktu 1 menit 34 detik, Suladi berkata, "Semuanya Rp 194.000, pokoknya Rp 200.000 nanti kembali." 

KompasTravel akhirnya meminta nota untuk rincian hitungan dan benar saja hitungan Suladi tepat!

"Saya bisa menghitung karena terbiasa, dari tahun 90-an (angka) harganya masih kecil, lama-lama makin besar," ungkap Suladi.

Tak ada kursus khusus menghitung bagi pramuniaga Rawon Kalkulator. "Kami bisa karena hafal harga, terbiasa, dan tiap hari menghitung. Ya, tergantung masing-masing orang ada yang bisa berhitung cepat ada yang tidak," ujar salah satu pramuniaga.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com