Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kusyadi, Perajin Sekaligus Penjaga Tradisi Musik Gambus

Kompas.com - 23/10/2016, 14:25 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Seni musik gambus secara perlahan mulai terkikis perkembangan zaman. Kusyadi AB (42 tahun) akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan swasta.

Ia kemudian menekuni profesi sebagai pembuat alat musik sekaligus pemain gambus.

“Seni musik gambus kini hanya dimainkan pada acara tertentu saja karena kalah pamor dengan musik modern,” kata Kusyadi saat berbincang dengan Kompas.com, di bengkel pembuatan alat musik gambus miliknya, di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (22/10/2016).

(BACA: Suara Musik Tiup Asal Sumbar Curi Perhatian Delegasi WCF)

Kusyadi adalah salah satu perajin dan seniman musik gambus yang terus bertahan hingga saat ini.

Bapak tiga anak ini mewarisi keahlian membuat peralatan serta bermain musik gambus dari kedua orang tuanya.

KOMPAS.COM/HERU DAHNUR Kusyadi dan gitar gambus yang baru setengah jadi.
Kecintaan pada musik gambus pulalah yang membuat Kusyadi memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai karyawan swasta. Ia kemudian memilih untuk fokus sebagai pengrajin sekaligus pemain alat musik gambus.

Bagi Kusyadi, bermain musik gambus sudah menjadi panggilan jiwa. Tidak sekadar memainkan alat, Kusyadi juga mahir melantunkan berbagai nada.

Peralatan Sederhana

Peralatan musik gambus dibuat dari bahan kayu pilihan. Balok-balok kayu yang telah dipotong kemudian dibentuk menggunakan pola, sesuai ukuran alat yang akan dibuat.

(BACA: Gong Si Bolong dari Depok, Alat Musik Legendaris yang Terlupakan)

Dibutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk membuat satu gitar gambus. Semua proses dilakukan secara manual menggunakan beberapa peralatan sederhana seperti kapak, gergaji dan pahat. “Bahan baku kayu yang digunakan tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua,” ujar Kusyadi.

KOMPAS.COM/HERU DAHNUR Kusyadi saat memilih balok kayu yang akan dibuat gitar gambus.
Salah satu yang menjadi ciri khas dari gitar gambus melayu buatannya adalah dipasangnya ukiran kepala rusa pada ujung tangkai gitar.

Alat musik gambus ini pun telah dilengkapi fitur-fitur stereo yang bisa terkoneksi dengan alat pengeras suara.

Hasil karya Kusyadi kini telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Selain gitar gambus, Kusyadi juga membuat gendang dan rebana. Harga untuk setiap alat musik bervariasi, berkisar Rp 500.000 sampai Rp 1 juta.

Bengkel seluas 4 x 4 meter yang menjadi tempat Kusyadi bekerja, kerap dikunjungi akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang hendak melakukan penelitian.

KOMPAS.COM/HERU DAHNUR Bermain musik gambus di bengkel Kusyadi di Desa Namang Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (22/10/2016).
Kusyadi pun terbuka berbagai ilmu. Di sela kesibukan membuat alat musik, Ia selalu menyempatkan diri untuk berdikusi. Seperti yang ia lakukan dengan para anggota sanggar yang kebetulan datang berkunjung.

Kusyadi berharap pemerintah ikut serta menjaga kelestarian seni tradisi musik gambus sebagai salah satu khasanah budaya yang bisa dipelajari oleh setiap generasi muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com