PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Seni musik gambus secara perlahan mulai terkikis perkembangan zaman. Kusyadi AB (42 tahun) akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan swasta.
Ia kemudian menekuni profesi sebagai pembuat alat musik sekaligus pemain gambus.
“Seni musik gambus kini hanya dimainkan pada acara tertentu saja karena kalah pamor dengan musik modern,” kata Kusyadi saat berbincang dengan Kompas.com, di bengkel pembuatan alat musik gambus miliknya, di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (22/10/2016).
(BACA: Suara Musik Tiup Asal Sumbar Curi Perhatian Delegasi WCF)
Kusyadi adalah salah satu perajin dan seniman musik gambus yang terus bertahan hingga saat ini.
Bapak tiga anak ini mewarisi keahlian membuat peralatan serta bermain musik gambus dari kedua orang tuanya.
Bagi Kusyadi, bermain musik gambus sudah menjadi panggilan jiwa. Tidak sekadar memainkan alat, Kusyadi juga mahir melantunkan berbagai nada.
Peralatan Sederhana
Peralatan musik gambus dibuat dari bahan kayu pilihan. Balok-balok kayu yang telah dipotong kemudian dibentuk menggunakan pola, sesuai ukuran alat yang akan dibuat.
(BACA: Gong Si Bolong dari Depok, Alat Musik Legendaris yang Terlupakan)
Dibutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk membuat satu gitar gambus. Semua proses dilakukan secara manual menggunakan beberapa peralatan sederhana seperti kapak, gergaji dan pahat. “Bahan baku kayu yang digunakan tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua,” ujar Kusyadi.
Alat musik gambus ini pun telah dilengkapi fitur-fitur stereo yang bisa terkoneksi dengan alat pengeras suara.
Hasil karya Kusyadi kini telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Selain gitar gambus, Kusyadi juga membuat gendang dan rebana. Harga untuk setiap alat musik bervariasi, berkisar Rp 500.000 sampai Rp 1 juta.
Bengkel seluas 4 x 4 meter yang menjadi tempat Kusyadi bekerja, kerap dikunjungi akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang hendak melakukan penelitian.
Kusyadi berharap pemerintah ikut serta menjaga kelestarian seni tradisi musik gambus sebagai salah satu khasanah budaya yang bisa dipelajari oleh setiap generasi muda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.