Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Terapung di Lok Baintan, Berbelanja sambil Bergoyang...

Kompas.com - 28/04/2017, 10:57 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan memiliki salah satu destinasi wisata unik yang menjadi ciri khas kota tersebut. Namanya pasar terapung.

Di pasar terapung, penjual menggunakan perahu yang dipenuhi beragam sayuran, buah-buahan, makanan tradisional hingga suvenir menjajakan dagangannya kepada pembeli yang sama-sama menggunakan perahu.

Kalau belanja dan transaksi di darat itu sudah biasa.

Tapi di Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, transaksi terjadi di tengah Sungai Martapura. Penjual dan pembeli sama-sama digoyang riak sungai.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan menggunakan kapal kelotok menuju Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan, Rabu (26/4/2017).
"Jam 5 pagi sudah kumpul di lobi ya," kata Corporate Public Relation & Event Tauzia Hotels, Yani Sinulingga, kepada para media dan blogger sebelum mereka masuk kamar untuk beristirahat di POP! Hotel Banjarmasin, Selasa (25/4/2017) malam.

Untuk melihat langsung kehidupan pasar terapung di Lok Baintan, wisatawan harus berangkat sebelum matahari terbit. Pasar terapung ini beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 08.00.

Meski meleset dari jadwal keberangkatan, Rabu (26/4/2017) pukul 05.30 kami baru meninggalkan POP! Hotel Banjarmasin menggunakan bus sedang menuju Warung Soto Bang Amat di tepi Sungai Martapura. Soto Bang Amat dikenal menjual soto banjar, makanan khas Banjarmasin.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan, Rabu (26/4/2017).
Suasana jalan di Kota Banjarmasin pagi itu masih sepi. Hanya terlihat warga berolahraga berjalan kaki sepanjang jalan. Tak sampai 10 menit, rombongan tiba di Warung Soto Bang Amat.

Perahu kelotok sudah siap di samping warung. Badrudin, pemilik perahu kelotok membantu penumpang naik satu per satu ke perahunya.

Mesin perahu berderu. Perlahan-lahan mulai menuju arah Lok Baintan. Penumpang berpencar. Ada yang memilih duduk di dalam. Ada juga yang langsung naik ke atap perahu untuk mendapatkan suasana berbeda, merasakan udara pagi bumi Kalimantan.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Para pedagang tradisional di Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan, Rabu (26/4/2017).
Badrudin langsung fokus menatap ke depan sambil sekali-kali melihat kiri-kanan perahu karena suasana luar perahu masih gelap.

Ketika matahari mulai menampakkan diri, rumah-rumah warga di tepi Sungai Martapura pun semakin terlihat jelas. Air sungai berwarna coklat terlihat bergelombang diterobos perahu kelotok.

Pagi itu, warga terlihat mencuci pakaian, mencuci piring, bahkan menggosok gigi menggunakan air Sungai Martapura.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Para pedagang tradisional di Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan, Rabu (26/4/2017).
"Kami sudah terbiasa melakukan kegiatan seperti itu. Buktinya kami sehat-sehat saja," kata Badrudin yang akrab disapa Ibad.

Setelah 40 menit berlalu, perahu kelotok mendekati Lok Baintan. Puluhan perahu penuh sayuran, buah-buahan, kue-kue khas Banjar, sampai pedagang minuman mendekati perahu kelotok kami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Jalan Jalan
Kampoeng Anggrek Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Anggrek Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
8 Kesalahan Umum Harus Dihindari Saat Hiking dan Kemah

8 Kesalahan Umum Harus Dihindari Saat Hiking dan Kemah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com