HONGKONG, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggalakkan promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara melalui Hongkong.
Pertimbangannya, sebagian besar wisatawan mancanegara, khususnya Asia Timur, yang berkunjung ke Hongkong juga memilih Lombok-Sumbawa sebagai daerah tujuan wisata.
”Selama ini, wisatawan yang ke Lombok didominasi dari Australia, Amerika, dan Eropa, meski dalam beberapa tahun terakhir dari China, Jepang, dan negara-negara Timur Tengah terus meningkat,” kata Chairul Mahsul, Asisten II Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi NTB, dalam sambutannya pada acara Wonderful Lombok-Sumbawa.
Wartawan Kompas, Khaerul Anwar, melaporkan dari acara Direct Promotion Tabletop antar-agen dan operator perjalanan wisata NTB dan Hongkong, Jumat (28/4/2017), di Ballroom Excelsior Causeway Bay Hotel, Hongkong.
Selain itu, ada gunung api aktif Rinjani di Lombok dan Tambora di Pulau Sumbawa.
”Saya mengajak wisatawan Hongkong ke Lombok karena wisatawan Hongkong senang dan suka dengan obyek wisata pantai,” ujarnya.
Konsul Jenderal RI di Hongkong Tri Tharyat mengatakan hal senada. NTB yang meliputi Pulau Lombok dan Sumbawa adalah satu dari upaya pemerintah menciptakan ”Bali baru” atau munculnya daerah wisata di luar Pulau Bali untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Sementara Hongkong menjadi daerah transit wisatawan dari China dan negara sekitarnya.
”Karena itu, datanglah ke Indonesia, Lombok khususnya, terutama ketika musim dingin di Hongkong,” ujarnya.
Royal Brunei
Untuk menggenjot kedatangan wisatawan dari Hongkong, Arriani Hui, Distric Sales Manager Royal Brunei Airlines Hongkong, mengatakan, perusahaan penerbangan tinggal menunggu ketersediaan pesawat Airbus A 320 pada Desember 2017 untuk mengisi penerbangan rute Hongkong-Brunei-Lombok lima kali seminggu.
”Marketing Director Royal Brunei akan berkunjung ke Lombok untuk menemui stakeholder pariwisata di Lombok pada Mei-Juni mendatang,” kata Arriani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.