Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Tokoh Penting Zaman Kolonial yang Dimakamkan di Bogor

Kompas.com - 26/05/2017, 08:01 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Mengunjungi situs bersejarah peninggalan kolonial tidak hanya peninggalan arsitektur megahnya, mengunjungi makam orang-orang penting kala itu juga bisa menjadi rekomendasi wisata menarik.

Anda bisa mengunjungi makam-makam mewah para pemimpin Indonesia zaman kolonial saat namanya masih Hidia Belanda. Makam tersebut berada di komplek pemakaman Kebun Raya Bogor, di kota Bogor, Jawa Barat.

Istana Bogor yang pada zaman kolonial menjadi tempat tinggal Gubernur Jenderal Hindia Belanda, membuat pemerintahnya pun menyediakan pemakaman khusus kalangan pejabat di sana.

Tak hanya para gubernur jenderal yang dimakamkan di sini, tetapi juga para orang-orang ahli kenegaraannya pada zaman itu, seperti ahli hukum, ahli botani dan yang lainnya.

(BACA: Menengok Makam Para Pemimpin Zaman Kolonial di Kebun Raya Bogor)

Saat Anda berkunjung, memang tak ada deret khusus mana gubernur jenderal dan mana deretan makam ajudannya, hampir semua makam memiliki arsitektur yang unik. Dengan tinggi nisan mulai 20 centimeter hingga 3 meter.

Berikut orang makam orang penting mulai gubernur jenderal yang dahulu setara dengan presiden, hingga para ahli kenegaraan.

1. D.J. de Eerens, merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1836-1840. Menurut dosen Program Studi Sastra Belanda, Lilie Suratminto, orang yang sangat berkuasa di zamannya tersebut merupakan satu-satunya gubernur jenderal yang meninggal di Bogor.


KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Salah satu makam Pejabat Sementara Gubernur Jendral Ary Prins, yang juga seorang ahli hukum di Hindia Belanda.

2. MR Ary Prins, seorang ahli hukum yang pernah dua priode menjadi pejabat sementara Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

(BACA: Kebun Raya Bogor Akan Renovasi Makam Peninggalan Belanda)

Meski hanya menjabat sebagai Gubernur Jenderal Sementara, makamnya memiliki nisan termegah di antara yang lain, dengan bentuk obelix yang menjulang tinggi. 

“Ary Prins ini unik, kenapa dia sudah dua periode menjabat, tapi belum juga dilantik secara resmi oleh kerajaan? Ada literatur yang menyebutkan terjadi ketidakcocokan dengan pemerintahan Belanda di istana, tapi dia sampai dua periode,” ujar Didik Widyatmoko, Kepala Kebun Raya Bogor, saat dikunjungi KompasTravel di kantornya Selasa (23/5/2017).

3. Heinrich Kuhl dan J.C Van Hasselt, keduanya merupakan ahli ilmu burung (Ornitologis) yang meninggal tahun 1920-an dalam usia muda yang dikuburkan dalam satu makam.

Mereka juga anggota dari Commission for Natural Sciences, seperti lembaga peneliti resmi dari Belanda yang dikirim ke Indonesia untuk mengembangkan riset alam.

KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Deretan makam para Gubernur Jendral Belanda dan para orang berjasa di zaman Kolonial Hindia Belanda, di Kebun Raya Bogor. Kompleks makam ini tetap dilestarikan, dan merupakan situs sejarah yang dipelajari wisatawan dewasa maupun anak, Selasa (23/5/2017).
4. Cornelis Potmans, orang yang pertama dikuburkan di sini pada 2 Mei 1784. Ia merupakan ahli kimia, yang juga seorang administrator toko obat dari Belanda.

5. Prof Dr AJGH Kostermans, merupakan makam termuda atau orang yang terakhir dimakamkan di sini, tahun 1994. Ia merupakan ahli botani terkenal dari Belanda, yang menjadi warga negara Indonesia sejak 1958.

Kostermans dimakamkan di Indonesia, tepatnya di dekat tempatnya mengabdi sampai akhir hayat, karena keinginan dan kecintaannya terhadap Indonesia. Ia juga menerima beberapa penghargaan dari pemerintah Indonesia hingga akhir hayatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com