Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (98): Pernikahan Ganda

Kompas.com - 18/12/2008, 06:50 WIB
[Tayang:  Senin - Jumat]

‘Cantik’, adalah kata yang terlalu sederhana untuk melukiskan kedua gadis ini. Emas bertabur di sekujur tubuh mereka, dari dahi hingga ke ujung kaki. Keduanya tertunduk di sudut ruangan, dengan kepala terbungkus kerudung merah. Keduanya, bersama-sama, akan menapaki bahtera kehidupan bersama pria yang tak mereka kenal.

Arak-arakan barat pengiring Muhammad Salim, sang pengantin pria, datang ke rumah Aman, disambut gegap gempita bunyi terompet dan tetabuhan. Akad nikah akan dilangsungkan di rumah ini, rumah dulhan – mempelai wanita.

Pernikahan Muslim India sebenarnya mengikuti aturan upacara adat yang mirip dengan pernikahan Hindu, hanya berbeda aturan-aturan keagamaannya. Misalnya mehndi – pembubuhan warna-warni di tangan dan kaki, jehez – mas kawin dari pihak perempuan, barat – arak-arakan untuk menjemput pengantin perempuan, perhitungan hari baik dan tanggal baik berdasar astrologi, semuanya ada dalam kultur umat Hindu.

Tetapi pernikahan Muslim lebih menonjolkan unsur kesederhanaan. Kesan gegap gempita penuh warna-warni tak terlalu nampak di sini. Selain itu, pemisahan laki-laki dan perempuan sangat ketat.

Tamu perempuan yang datang langsung digiring ke dalam rumah, untuk berkumpul dengan pengantin perempuan. Tamu laki-laki di lapangan terbuka, di bawah terpal, bersama pengantin pria. Pengantin tak bersanding, para tamu pun dipisahkan berdasar jenis kelamin.

Sang dulha, pengantin pria, berkalung bunga-bunga. Wajahnya tertutup kerudung merah tembus pandang. Sanak saudaranya mengikatkan benang warna merah di pergelangan tangannya, sebuah tradisi yang berasal dari kultur Hindu. Pengantin itu menangis.

Penghulu duduk di hadapannya. Kerudungnya dibuka, matanya masih sembab. Akad nikah berlangsung ketika sang penghulu mencatat nama pengantin dan para saksi dalam bukunya yang tebal, bertuliskan huruf-huruf Urdu. Kemudian semua orang menengadahkan tangan, sang pemuka agama membaca doa.

Pengantin ini resmi menikah.

Tunggu dulu. Mana pasangannya? Hingga saat ini, sang dulha belum berjumpa sekali pun dengan sang calon istri, walaupun ia sudah resmi dinyatakan menikah. Sekarang penghulu yang buru-buru menuju ke dalam rumah, tempat pengantin perempuan dikelilingi tamu-tamu wanita. Di sana proses pencatatan nama, saksi, tanda tangan, doa – akan diulang sama persis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com