Pulang. Mengapa harus pulang? Rumah sudah menjadi puing-puing. Tidak ada pekerjaan. Tidak ada roti. Tidak ada impian. Tidak ada yang tertinggal lagi, kecuali selimut debu, kerumunan orang-orang lapar, kehancuran kebanggaan masa lalu yang dibungkus rapat-rapat oleh pasir gurun dan gunung gersang.
Saya melangkahkan kaki menuju gerbang Afganistan. Ada sedikit keragu-raguan dalam hati. Siapkah kembali ke tanah Afgan? Di belakang sana, bendera Pakistan melambai-lambai seolah mengucapkan selamat jalan.
*****
Demikian sepenggal curahan hati Agustinus Wibowo yang dituangkan dalam buku hariannya saat hendak melangkahkan kaki memasuki Afganistan.
Perjalanan petualang asal Lumajang, Jawa Timur, belum berakhir. Dari Pakistan Agus melintasi Afganistan, negeri yang didera perang tanpa kesudahan. Di negeri yang penuh debu itu bekal perjalanannya habis. Jadilah ia bekerja dan tinggal di sana untuk waktu yang lama, mengumpulkan uang untuk kemudian kembali melangkahkan kaki lagi.
Bagaimana kisah Agus di Afganistan, nantikan ceritanya di Toko Buku Gramedia! Ya, kelanjutan serial ini akan muncul dalam bentuk buku. Kapan terbitnya? Ditunggu ya....
wass
Redaksi kompas.com
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.