Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Berhasil Lewati Alas Roban

Kompas.com - 18/07/2011, 13:38 WIB

WELERI, KOMPAS.com — Setelah bertempur dengan kerasnya ruas jalan pantai utara Alas Roban selama hampir tiga jam, tim Gowes Jurnalistik: Pantau Mudik Jakarta-Surabaya 2011 akhirnya mampu melewati medan berat dalam rute yang dikenal dengan jalur tengkorak itu.

Ruas jalan yang berada di jalur menuju Semarang ini memang terkenal berbahaya karena kondisi jalan banyak yang menikung, turunan tajam, dan tanjakan. "Akhirnya lewat juga," ujar Marta Murfeni, pebalap profesional yang ikut dalam tim Gowes Jurnalistik, saat beristirahat seusai melalui jalur Alas Roban bersama rombongan gowes di rumah makan Nyoto Roso, Weleri, Senin (18/7/2011) siang.

Menurut Marta, kondisi jalan Alas Roban memang menakutkan karena pasti selalu saja ada kendala bagi penggowes. Bahkan, dia mengaku, beberapa temannya sesama penggowes pernah mengalami kejadian tidak enak sewaktu melintasi jalur tersebut. "Dulu ada anak Jogja, tiga orang jatuh. Peleknya rontok semua waktu lewat jalur itu," tuturnya.

Pantauan tim Gowes Jurnalistik, jalur Alas Roban memang cukup berbahaya bagi pengendara yang melintas. Bahkan, beberapa kali tim sempat melihat truk-truk besar berhenti di pinggir jalan yang masih di dominasi dengan hutan-hutan tersebut karena tidak kuat menanjak. Selain itu, beberapa ruas jalan juga masih banyak yang berlubang dan rusak.

"Makanya tadi aku agak takut sama frame sepedaku karena ada kejadian yang sama orang pakai frame sama kaya punyaku patah lewat jalur itu," kata Wisnubrata, wartawan Kompas.com, yang ikut dalam tim gowes.

Sejauh ini, total 45 km telah dilalui oleh tim gowes semenjak keluar dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Menurut Devino Oktavianus, salah satu pebalap profesional yang ikut dalam rombongan, lebih-kurang masih tersisa sekitar 45 km untuk melintasi kota Weleri, Kendal, sebelum menuju check point keempat di Semarang.

"Bisa sebelum magrib kami sampai ke Semarang," kata Devino. Apakah ada kendala-kendala lagi? Tunggu saja kelanjutan cerita dari rombongan yang berjalan bersama-sama seperti sekawanan bebek kuning di jalur pantura ini. (Ary Wibowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com