Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Sang Proklamator di Tugu Proklamasi

Kompas.com - 18/08/2013, 10:17 WIB
Tri Wahyuni

Penulis

KOMPAS.com - Jalan-jalan tidak selalu identik dengan pergi ke mal dan menghabiskan uang. Wisata sejarah adalah salah satu alternatif jalan-jalan yang bisa Anda pilih untuk mengisi waktu luang Anda. Tidak hanya museum, ada juga taman yang bisa dijadikan tempat wisata sejarah, yaitu Tugu Proklamasi.

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus bisa dijadikan momen yang tepat untuk Anda mengunjungi Tugu Proklamasi. Seperti yang dilakukan Nani. Ia membawa serta suami dan anaknya menunjungi Tugu Proklamasi tepat pada momen perayaan 17-an. “Suasana 17-an biar anak-anak tau aja,” tutur Nani.

Hal yang sama juga dilakukan Ati. Ia membawa dua keponakan perempuannya untuk menyusuri sejarah hari proklamasi. “Pengen tau mengenai teksnya dan pembacaannya di mana,” kata Ati.

Tugu Proklamasi merupakan sebuah taman yang di dalamnya terdapat monumen dan tugu tentang Kemerdekaan Republik Indonesia. Pasalnya pada jaman dulu, tempat ini merupakan area bekas rumah Presiden Soekarno. Di tempat ini jugalah para proklamator membacakan naskah proklamasi di depan rakyat.

Ada tiga monumen yang terdapat di taman ini. Yang paling besar adalah monumen proklamator. Monumen ini terdiri dari patung Bung Karno dan Bung Hatta yang berdiri kokoh dengan latar belakang 17 pilar besar terbuat dari marmer.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pekerja mengecat ulang patung Soekarno yang ada di kompleks Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (5/6/2012).
Di bagian tengah terdapat replika naskah proklamasi berukuran besar. Monumen ini merupakan gambaran kejadian saat kedua proklamator tersebut membacakan naskah proklamasi.

Di seberang Monumen Proklamator terdapat sebuah tugu berwarna putih dengan ukuran tidak terlalu besar. Dulu, tugu itu dibangun untuk memperingati satu tahun berdirinya Republik Indonesia. Di sisi lain dari tugu terdapat naskah proklamasi dan peta Indonesia yang diukir di atas batu.

Sementara itu, Tugu Proklamasi berada di sebelah kiri Monumen Proklamator. Di atas tugu berbentuk bulatan yang menjulang tinggi itu terdapat lambang petir seperti lambang Perusahaan Listrik Negara (PLN). Oleh karena itu ada orang yang menjulukinya tugu petir. Pada badan tugu itu tertulis “Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta.”

Di area bangunan tugu terdapat pelataran keramik yang luas. Pengunjung bisa duduk-duduk di area tersebut bahkan ada juga yang sampai bermain bola. Di sekelilingnya terdapat taman dengan pohon yang rindang dan rumput yang hijau. Sayangnya, kebersihan taman ini masih kurang terjaga. Ada beberapa sampah yang berserakan dan daun yang berguguran.

KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Monumen Proklamator. Patung kedua proklamator berdiri gagah dan kokoh. Di belakangnya terdapat 17 pilar yang melambangkan tanggal kemerdekaan RI.
Jika Anda lapar, di depan taman terdapat penjaja makanan dan minuman. Ada beberapa warung tenda yang menjajakan beragam makanan. Harganya pun terjangkau. Untuk memasuki taman ini Anda tidak dikenakan biaya. Taman ini buka sejak pukul 06.00 sampai 21.00.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com