Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Cagar Budaya Dipamerkan di Banyuwangi

Kompas.com - 30/10/2013, 10:28 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Suara musik Gandrung mengalun saat masuk ke dalam gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi. Menginjakkan kaki pertama, pengunjung seakan di bawa ke sebuah lorong waktu. Panel display bertuliskan "Pameran Kepurbakalaan di Kabupaten Banyuwangi" dengan latar belakang situs Umpak Songo Kecamatan Muncar Banyuwangi.

"Kami terakhir kali pameran di Banyuwangi 26 tahun yang lalu. Tepatnya tahun 1987. Sudah cukup lama sekali," ungkap Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur, Aris Soviyani sambil tersenyum sumringah, Selasa (29/10/2013), saat membuka pameran yang digelar mulai 29 Oktober 2013 sampai 1 November 2013.

Di tahun 2013, pameran kepurbakalaan dilaksanakan di beberapa daerah dan salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari pameran kepurbakalaan adalah memberikan pengetahuan secara langsung kepada masyarakat tentang bagaimana wujud cagar budaya, fungsi dari masa lalu serta memberikan pemahaman tentang arti penting cagar budaya bagi perkembangan sejarah bangsa Indonesia.

Aris menjelaskan ada 72 benda cagar budaya koleksi Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto Wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur. "Benda cagar budaya ini terdiri dari masa prasejarah, klasik, Islam dan kolonial. Namun sebagian besar koleksi berasal dari era Majapahit. Benda-benda itu hasil temuan dari seluruh wilayah Jawa Timur termasuk Banyuwangi. Seperti Surya Majapahit yang biasa ditemukan di langit candi, Arca Bhima, Jaladwara Arca Garuda yaitu pancuran air yang ditempatkan pada sudut bangunan candi dan menjadi simbol kesuburan," jelasnya.

Dalam perkembangan kepurbakalaan di Jawa Timur, Kabupaten Banyuwangi memiliki tinggalan cagar budaya yang beragam. Mulai dari masa neolitikum yang berada di daerah Glenmore yang memiliki 18 situs.

Yanti Muda Oktaviana, arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan Mojokerto menjelaskan dari hasil penelitian yang dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta ditemukan setidaknya 350 stupika di Gumuk Klinting dan Gumuk Jadah. "Sebagian besar berasal dari masa klasik Hindu Budha," katanya.

Dari hasil inventarisasi yang dilakukan pada tahun 2013, Banyuwangi mempunyai sebaran cagar budaya yang cukup banyak yang berada dalam beberapa titik kecamatan. Di Kecamatan Muncar terdapat Ompak Songo, situs Gumuk Klinting, situs Gumuk Mas, situs Gumuk Putri, situs Gumuk Jadah, situs Bale Kambang. Di Kecamatan Rogojampi ada situs Gumuk Tugu, situs Gumuk Ratu Kedawung, situs Gumuk Banteng, makam Adi Patih Gringsing dan situs Watu Kebo. Ada juga situs Macan Putih di Kecamatan Kabat.

Lalu di Kecamatan Songonjuruh terdapat situs Watu Kalasan, situs Watu Jaran dan situs Watu Lumpang. "Belum lagi tinggalan kolonial yang masih dapat dilihat yang tersebar di wilayah Banyuwangi seperti kampung Inggrisan," jelasnya.

Indah, salah satu mahasiswa yang datang ke pameran mengaku senang dengan penyelenggaraan pameran tersebut. "Paling tidak memberikan ilmu pengetahuan baru khususnya bagi mahasiswa seperti saya. Hanya saja mungkin koleksi yang berasal dari Banyuwangi lebih banyak dan ikut dipamerkan," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ikaningtyas Unggraini, ketua Komunitas Pecinta Sejarah Blambangan. "Banyuwangi merupakan wilayah penting di masa lalu. Dan sangat disayangkan jika cagar budaya khususnya di Banyuwangi tidak mendapatkan perhatian. Kami berharap agar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi segera memiliki perda cagar budaya agar cagar budaya di Banyuwangi mempunyai kekuatan hukum," jelasnya.

Menurut Ika, banyaknya situs di Banyuwangi juga bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengenalkan Banyuwangi. "Seperti membuat konsep kota tua Banyuwangi atau wisata sejarah. Jangan sampai generasi muda menjadi tuna sejarah," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com