Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Gelar Festival Internasional Toraja 2013

Kompas.com - 19/12/2013, 17:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah buat gebrakan terhadap destinasi-destinasi wisata di Pulau Sulawesi. Salah satunya, dalam waktu dekat ini, Kemenparekraf bakal menggelar Festival Internasional Toraja atau Toraja International Festival (TIF) 2013.

Kepala Subdit Promosi Wilayah Kalimantan dan Sulawesi Kemenparekraf, Trindiana Tikupasang mengatakan festival tingkat dunia itu akan diisi oleh ratusan peserta dari dalam dan luar negeri. Adapun sasaran target pengunjung di acara itu sekitar 3.000-an orang.

"Kita ingin Toraja menjadi destinasi wisata pilihan di pulau Sulawesi dan ingin para peserta dan pengunjung mengekspos alam dan seni budaya Toraja ke luar negeri, apalagi grup musik yang diundang ada dari Afrika, Eropa, Kanada, bahkan Asia Tengah," kata Trindiana.

Namun, yang lebih penting, dia ingin acara itu memancing para peserta TIF dan pengunjung sebagai alat promosi pariwisata di Toraja ke negara mereka, untuk mempromosikan alam dan seni budaya Toraja.

Ia berharap para peserta TIF 2013 dan pengunjung bisa jadi bagian alat promosi pariwisata di Toraja, agar mendongkrak wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulawesi, terutama Toraja.

"Ini memungkinkan karena event ini berskala internasional. Kami harap wisman meningkat ke Toraja, dan bisa mengejar target kunjungan wisman nasional hingga akhir 2013 yakni 8,6 juta," ujar Trindiana.

ARSIP KEMENPAREKRAF Kuburan Batu.
Direktur TIF 2013 Franky Raden mengatakan festival yang didukung Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf itu akan berlangsung pada 28-30 Desember dan dipusatkan di Toraja, Sulawesi Selatan, dengan dua lokasi. Kedua lokasi itu yakni Makale di Tana Toraja dan Rantepao di Toraja Utara.

"Kita akan tampilkan seluruh kebudayaan Toraja, mulai dari zaman batu atau megalitikum (tanah leluhur) Toraja hingga kini," ungkap Franky Raden, di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Ia mengatakan ada berbagai kegiatan pada pagelaran TIF itu antara lain seminar internasional yang membahas culture tourism serta menghadirkan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Krearif Sapta Nirwandar, workshop tenunan dan memahat, workshop fotografi, dan lain-lainnya.

Namun, yang amat penting terdapat dua acara utama yakni sesi pembukaan di suatu desa bernama, Desa Ketekesu, Makale. Desa itu merupakan salah satu desa tertua di Tana Toraja yang berusia sekitar 900 tahun.

Pasalnya, di Desa Ketekesu, terdapat bangunan berarsitektur kuno serta perkampungan tradisional yang erat kaitannya dengan zaman megalitikum (zaman batu).

Kemudian, yang kedua ialah penutupan TIF yang digelar dalam kemah yang bertemakan world music camp, pada Bukit Getengan, Rantepao. Daerah ini merupakan sebuah wilayah perkemahan raksasa yang akan disulap menjadi arena festival World Music terbesar di dunia.

ARSIP KEMENPAREKRAF Desa Ketekesu di Toraja, Sulsel.
Di sana para pemusik dan penonton bakal tinggal bersama dan bergabung membentuk sebuah masyarakat komunal baru guna melakukan suatu kegiatan budaya yang harmonis. Toraja World Music Camp and Festival berlangsung dua hari mulai 29-30 Desember.

Terakhir, penutupan TIF menampilkan 300-an perempuan yang melantunkan nyanyian mantra dan diiringi dengan grup Indonesia National Orchestra. Orkestra ini merupakan paduan alat-alat tradisional dari Sabang sampai Merauke. "Seluruh grup musik dalam dan luar negeri, yang jumlahnya 20 kelompok ikut pada penutupan itu," terang Franky. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com