Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lovely December" Diharapkan Picu Kunjungan Wisatawan

Kompas.com - 29/12/2013, 09:36 WIB
TORAJA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Lovely December 2013 yang dipusatkan di Toraja Utara diharapkan dapat memicu tingkat kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara di akhir tahun 2013.

"Saat ini kunjungan wisatawan sudah mencapai 90.000 per September 2013 dibandingkan kunjungan wisatawan pada 2012 hanya 40.000. Harapannya bisa mencapai 100.000 sampai akhir tahun 2013," kata Bupati Toraja Utara, Frederik Batti Sorring di lapangan Bakti Toraja Utara, Sabtu (28/12/2013).

Frederik mengatakan, saat ini pariwisata di Toraja mulai menunjukkan perkembangan, tetapi masalah infrastruktur masih menjadi kendala dan pembangunan bandara baru Pongtiku yang terganjal soal pembebasan lahan. "Infrastruktur jalan masih rusak di sejumlah tempat wisata di Toraja, hal ini bisa mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke Toraja," katanya.

Selain itu, Bupati Toraja Utara mengucapkan terima kasih atas kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beserta Wamenparekraf, Gubernur Sulsel dan Wagub Sulsel, anggota DPR RI dan DPD serta perwakilan Bupati Se Sulsel dalam acara Lovely December dan Festival Internasional Toraja 2013 yang dipusatkan di Rantepao, Toraja Utara.

"Ini sangat jarang terjadi, Menteri dan Wakil Menteri Pariwisata, Gubernur dan Wakil Gubernur, anggota DPR RI, DPD dan perwakilan para bupati se Sulsel hadir. Luar biasa dukungan dalam acara ini. Diharapkan dukungan pemerintah pusat bisa menambah jumlah wisatawan di Toraja," tuturnya.

Bahkan dalam kesempatan itu, Frederik juga meminta bantuan dana Pembangunan Salib Raksasa yang belum rampung dan Patung Yesus sebagai simbol agama dan akan menjadikan Toraja sebagai pusat Wisata Religi.

"Kami berterima kasih sudah dibantu dana dari pemprov dan pusat Rp 1 miliar untuk pembangunan Salib Raksasa, tetapi kami masih butuh dana lagi untuk merampungkan Salib dan Patung Yesus Raksasa. Kami meminta sumbangan kementerian dan pemprov lagi," katanya.

ARSIP KEMENPAREKRAF Tarian Toraja
Sebelumnya, pariwisata Toraja pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1996 dengan angka kunjungan mencapai 385.000 wisatawan. Namun, angka kunjungan wisatawan domestik dan asing terus mengalami kemerosotan sejak krisis ekonomi 1998. Selain itu, peristiwa Bom Bali 2002 dan 2005 membuat turis dari mancanegara menurun ke Toraja hingga sekitar 30.000 orang per tahun. Sedangkan, dari sektor penginapan, Toraja telah memiliki hotel berbintang dan wisma dengan total 243 kamar.

Pada bulan tertentu seperti Juni-September hingga Desember, seluruh penginapan tidak mampu menampung tamu, karena pada waktu tersebut banyak perantau asal Toraja kembali ke kampung untuk menggelar upacara Rambu Solo dan Rambu Tuka pesta kematian serta Rampanan Kapa atau pesta pernikahan adat Tana Toraja.

Apalagi, di pengujung tahun ada pergelaran Lovely December, di mana para wisatawan akan datang ke daerah penghasil kopi itu karena akan menghadirkan berbagai kesenian dan budaya ditambah kunjungan di daerah wisata seperti Lando dan Lemo yakni pekuburan batu dan lainnya.

KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA Batu tegak (menhir) banyak ditemukan di Tana Toraja. Masyarakat setempat menamakannya dengan sebutan ”simbuang”. Peninggalan tradisi megalitik seperti yang terdapat di wilayah tongkonan Rante Karassik di Bunte Pune, Toraja Utara, ini oleh masyarakat Tana Toraja kerap digunakan sebagai tempat menambatkan kerbau yang akan dikorbankan dalam upacara kematian, rambu solo’.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com