Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Kembangkan 561 Desa Wisata pada 2014

Kompas.com - 11/02/2014, 10:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang mengembangkan 561 desa wisata yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia selama 2014.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemenparekraf Oneng Setya Harini di Jakarta, Sabtu (8/2/2014), mengatakan, untuk tahap awal program itu pihaknya memulai di 19 provinsi.

"Di 19 provinsi ini kami akan melakukan peningkatan kapasitas pariwisata masyarakat dan pelatihan-pelatihan pendukung," kata Oneng.

Ia mencontohkan, pelatihan yang digelar bagi masyarakat di wilayah desa wisata di antaranya pelatihan bahasa asing, kesenian, kuliner, dan pendalaman seni dan budaya.

Sebanyak 561 desa wisata yang ditargetkan terbentuk itu didanai melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata di mana rata-rata satu desa wisata mendapatkan bantuan Rp 75 juta hingga Rp 100 juta.

Menurut Oneng, bantuan dana ini dikucurkan, salah satunya bertujuan untuk membentuk masyarakat sadar wisata yang diharapkan mampu menyadari dan mengolah potensi wisata yang ada sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kawasan obyek wisata.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Wisatawan mencoba menggunakan alat ani-ani untuk memanen padi di Desa Tamanagung, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Untuk menjadi Desa Wisata, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya memiliki potensi wisata dan aksesibilitas, terdapat warga kurang mampu yang layak untuk dibantu, dan terdapat aktivitas pariwisata di sekitar desa.

"Untuk menjadi desa wisata, kami sendiri mengkajinya terlebih dahulu dengan mempertimbangkan potensi yang ada yang mungkin bisa dikembangkan dari sebuah desa," kata Oneng.

Pihaknya juga sedang mengembangkan jaringan desa wisata untuk meningkatkan pariwisata berbasis masyarakat dan budaya lokal.

Jaringan tersebut akan menghubungkan sekitar 1.400 desa wisata dan akan terus ditambah, yang memungkinkan terjadinya pertukaran pengalaman dan informasi sekaligus memberikan pilihan bagi wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com