Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Sajian Kampung Nuansa Modern

Kompas.com - 26/02/2014, 08:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah maraknya gempuran makanan dari negeri seberang, baik dari Asia maupun Eropa, Demenu coba masuk memenuhi kebutuhan konsumen yang rindu akan masakan tradisional.

Jika Anda biasa menemui gado-gado atau lontong sayur yang enak di warung-warung pinggir jalan, maka wajib rasanya untuk menyambangi Demenu. Sebab, rerstoran ini mengusung konsep authentic Indonesian bistro atau makanan tradisional Indonesia yang dikemas dalam sebuah interior mewah khas bintang lima.

"Makanannya tradisional khas warungan tetapi kemasannya modern," ujar Wawan Salum, President Director Salumfoodz saat ditemui Warta Kota di Demenu, Jumat (21/2/2014).

Dari interior modern yang bermain pada kayu serta sofa, Demenu menampakkan sebuah restoran trendi yang nyaman untuk dikunjungi oleh mereka-mereka yang ingin menghabiskan waktu untuk sekadar berkumpul bersama teman, kerabat, maupun rekan bisnis.

"Kalau restoran yang jual makanan Indonesia kan biasanya konsepnya itu zaman dulu atau benar-benar tradisional. Nah, di sini saya mau ciptakan bahwa restoran Indonesia bisa loh dikemas semenarik mungkin. Jadi, anak-anak muda yang ingin nongkrong juga enggak sungkan," kata Wawan.

Menyasar para bule

Selain kalangan muda dan dewasa, Wawan juga ingin membidik pasar internasional, yaitu bule-bule yang ingin mencicipi makanan Indonesia dengan suasana bersih dan nyaman.

"Tidak hanya dari sisi interior dan rasa yang kami tawarkan tapi juga dari penyajian, bagaimana makanan itu menarik untuk disantap agar orang-orang bule juga tertarik," ujar Wawan.

Gado-gado Demenu, misalnya. Jika biasanya Anda melihat sajian khas Betawi ini dalam satu wadah berisikan sayur-sayuran yang sudah dicampur dengan bumbu kacang, penyajian di Demenu berbeda.

Memang pada akhirnya disantap dengan campuran bumbu kacang dan sayuran, tapi saat pelayan meletakkan di meja, sebuah toples ukuran sedang yang diletakkan dalam wadah piring panjang lengkap dengan kerupuk udang hadir menyapa Anda.

Toples tersebut memuat segala macam sayur, tempe, tahu dan isi lainnya di bagian atas bumbu kacang. Begitu Anda ingin menyantap, pelayan akan menawarkan untuk membantu proses penyajian agar mudah dinikmati.

"Jadi kalau mau dimakan, sayur dan bumbu kacang di dalam toples dikocok, baru dituang ke piring dan disantap. Proses seperti ini biasa kita temui kalau memesan cocktail (minuman) yang di-shake (kocok)" ujar Wawan.

Hilangkan pemikiran Anda tentang rasa yang kurang enak jika dibandingkan gado-gado di warung, karena meski berada di sebuah mal dengan konsep restoran mewah, gado-gado Demenu tak sampai membuat Anda menghentikan santapan di suapan pertama. Sebab, rasanya sama dengan gado-gado pinggir jalan karena bumbu kacangnya dibuat tidak terlalu halus dan rasanya pun gurih.

Kekentalan dan rasa bumbu juga terasa pada lontong medan. Menu yang berisikan telur rebus bulat, nangka, wortel, dan ikan asin ini akan membuat lidah Anda terus bergoyang hingga habis tak bersisa. Porsinya yang diletakkan dalam mangkuk lebar membuat perut Anda berhenti keroncongan. (Warta Kota/vin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com