Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masakan Tradisional Berbalut "Fine Dining" ala Lara Djonggrang

Kompas.com - 02/05/2014, 17:29 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Hampir tiap malam, Lara Djonggrang ramai. Kebanyakan pengunjung adalah ekspatriat walaupun menu di sini adalah menu tradisional Indonesia.

Inilah Lara Djonggrang, sebuah restoran mewah yang namanya terinspirasi dari cerita legenda Indonesia. Patung Lara Djonggrang terlihat saat pengunjung akan memasuki pintu masuknya.

Ketika masuk, pelayan yang ramah dan berlogat Jawa akan langsung menghampiri. Bila sudah melakukan reservasi mereka akan mengantarkan pengunjung ke meja yang sudah ditandai dengan daun besar segar yang dituliskan nama pemesan. Setelah itu mereka akan memberikan buku menu.

“Tradisi di sini, setelah pengunjung memesan makanan, maka pelayan akan menawarkan diri untuk mengajak pengunjung berkeliling gedung, melakukan perjalanan singkat sambil berkisah mengenai sejarah. ini lah cara mereka menjamu pengunjung saat menunggu makanan siap disajikan. Jadi mau diantar untuk berkeliling?” tawar PR Tuguhotels, Exotic Spas & Restaurants, Rosiany T. Chandra.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Lara Djonggrang, Imperial Indonesian Cuisine
Lara Djonggrang adalah restoran yang benar-benar memikat, seperti sebuah museum atau galeri seni. Di tiap sudutnya mengandung nilai seni. Tak bosan-bosan mata berjelajah untuk sekedar mengenali patung atau lukisan apakah yang memenuhi sudut dan dindingnya.

Kami memulainya dengan mengunjungi Ruang Soekarno. Ruangan dengan sematan nama Presiden RI pertama tersebut cukup luas. Menurut Sian, Lara Djonggrang memiliki beberapa ruangan pribadi seperti ini yang memungkinkan dapat dipakai saat rapat kecil atau reuni.

dokumentasi URBANESIA.com Nasi Bentuk Kepala Arjuna di Lara Djonggrang, terdiri dari gabungan nasi uduk dan nasi kuning

Sejak dibuka tahun 2006 silam, Lara Djonggrang berkomitmen untuk menawarkan konsep fine dining dengan menu tradisional Indonesia. Selain itu pengunjung yang datang bukanlah mereka yang hanya ingin mencicipi kelezatan makanan Indonesia saja, tetapi juga ingin menikmati sejarah dan kemegahan masa lalu.

“Di belakang ini ada Bar, La Bihzad Lounge namanya,” ujar Sian.

Berbeda sekali dengan suasana di restoran bagian depan. Di sini warna merah dominan, warnanya sedikit mencolok mata.

Sampai di sini, perjalanan belum selesai, masih ada bagian terakhir. Dari bagian belakang ini pengunjung bisa langsung menuju ke luar restoran. Ruangan yang satu ini sepi, tak seperti keadaan depan ataupun bar tadi. Padahal ini adalah ruangan inti.

“Ini ruangan yang lumayan besar ya. Nama nya Lara Djonggrang,” jelas Sian.

Ruang Lara Djonggrang terkesan klasik, warna lampunya kuning, ada patung-patung Lara Djonggrang juga atap yang dihiasi bayang-bayang wayang diatasnya. Selesai perjalanan singkat tadi, rupanya makanan sudah siap disajikan. Di meja sudah ada piring nasi yang tak biasa, nasinya dicetak menyerupai kepala wayang.

“Ini Arjuna, gabungan nasi uduk dan nasi kuning,” tukas Sian.

dokumentasi Lara Djonggrang Menu Pasar Nelayan Kampung terdiri dari berbagai hidangan laut
Sedangkan untuk lauknya ada udang swaloka, oseng daun pepaya dengan petai, itik goreng lengkuas, dan sate sapi yang tentunya menggoda selera. Tak lupa untuk hidangan penutup, sudah tersedia pula bubur bola ubi dan es campur mahameru.

Lebih Istimewa dengan Menu Istimewa

Dengan varian menu yang beragam, Lara Djonggrang masih punya beragam menu spesial yang bisa dicoba. Misalnya Royal Tugu Dom Dining, akan mengingatkan pengunjung pada kerajaan Majapahit di masa Raja Hayam Wuruk.

Makanan untuk persembahan raja saat itu adalah makanan khas Jawa hingga Bali, sangat beragam dan disajikan dengan segala kemewahan. Pengunjung yang memesan hidangan istimewa ini akan mendapatan serangkaian prosesi. Para pelayan akan melakukan parade dan upacara sederhana yang disertai dengan tarian-tarian tradisional saat mengantarkan pesanan.

Selain itu, menu andalan Lara Djonggrang lainnya ialah menu Pasar Nelayan Kampung Tugu. Menu ini terdiri dari berbagai hidangan laut seperti lobster, ikan bawal, kerang, dan cumi.

“Ada Pasar Satay yang terdiri dari berbagai jenis sate,” tambahnya.

Sate tersebut ditaruh dalam satu tempat panjang. Isinya sate seafood, ayam, sapi, kambing, dan lilit. Sama seperti Royal Tugu Dom Dining, dua menu ini disajikan dengan banyak pelayan tetapi tanpa arak-arakan dan prosesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com