Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Tertarik Menikmati Kota Batu dengan Kereta Gantung

Kompas.com - 07/05/2014, 10:22 WIB
BATU, KOMPAS.com - Hasil survei Tim Kajian Pembangunan Sarana Pariwisata Kereta Gantung dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada saat liburan panjang menyebutkan, 95 persen wisatawan tertarik dengan keberadaan sarana wisata kereta gantung.

“Hasil survei, wisatawan ingin menikmati pemandangan alam dari atas, katanya memiliki sensasi luar biasa,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batu, Eny Rachyuningsih usai rapat koordinasi dengan Tim ITS di Balai Kota, Selasa (6/5/2014).

Dalam rapat, tim ITS memaparkan empat hal tentang rencana pembangunan kereta gantung. Pertama, apa memang perlu Kota Batu membangun kereta gantung? Kedua, konsep desainnya seperti apa? Ketiga, rutenya mana saja? Dan keempat, komitmen konsesus di antara stakeholder di Batu terkait pembangunan ini bagaimana?

“Selanjutnya, jangan sampai sudah membangun mahal tapi nanti tidak terpakai. Semua memberi masukan dan semua setuju,” terangnya.

Pertimbangan lain adalah peta klimatologi, karena Kota Batu rentan dengan arah angin. Di musim tertentu terdapat puting beliung. Untuk rute belum ditentukan, tapi disebutkan rute pendek sepanjang 1 Km, rute menengah antara 3­4 Km, dan panjang 7 Km.

“Selain untuk wisata, ke depan diharapkan bisa menjadi alat transportasi bagi wisatawan menuju ke obyek wisata satu dengan lainnya,” katanya.

Karena itu, titik kereta gantung menghubungkan obyek wisata satu dengan lainnya. Di Kota Batu terdapat 15 obyek wisata utama yang menjadi acuan dan dikategorikan, antara lain, obyek wisata buatan, wisata kota, wisata agro, wisata minat khusus dan wisata alam.

Rencana kereta gantung ini memiliki terminal awal, transit dan terminal akhir. Khusus terminal transit, masih dibicarakan dengan pengelola obyek wisata karena banyak yang mau ada terminal di situ. “Ini nanti bisa memberikan multiplier effect. Nanti di sana bisa ada (dibangun) pasar, tempat istirahat dan mal,” sambung Eny.

Studi kelayakan yang dilakukan Tim ITS rencananya selesai Agustus 2014, setelah itu dilakukan Detailed Engineering Design (DED) yang rencananya selesai Oktober. “Setelah itu kami sosialisasikan kepada masyarakat, terkait perizinan, termasuk Amdal karena ruang lingkupnya besar,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu, Mistin mengungkapkan, realisasi pembangunan kereta gantung itu akan menambah daya tarik wisatawan. “Saya sangat optimistis obyek wisata ini akan memberi daya tarik wisatawan datang ke Kota Batu,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com