Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tune Hotels Integrasikan Layanan dengan AirAsia

Kompas.com - 22/05/2014, 17:29 WIB
Josephus Primus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Tune Hotels di Indonesia akan mengintegrasikan layanan dengan maskapai penerbangan berbiaya rendah (LCC) AirAsia. Rencana tersebut, kata Presiden Direktur PT Pusako Tarinka Tbk Suwito, merupakan bagian dari berbagai rencana pengembangan bisnis jaringan hotel ekonomis atau lebih dikenal dengan nama hotel budget tersebut di Indonesia.

Tune Hotels berada di bawah PT Red Planet Hotels Indonesia. Pada Selasa (20/5/2014), PT Pusako Tarinka Tbk mengumumkan mengakuisisi induk dari Tune Hotels tersebut. Kelak, pascaresminya akuisisi, emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode PSKT akan berganti nama menjadi PT Red Planet Indonesia.

Jaringan Tune Hotels diluncurkan oleh Tony Fernandes, pendiri Tune Air Sdn.Bhd. Pengusaha keturunan Inggris-Malaysia itu adalah pemilik maskapai penerbangan berbiaya rendah (LCC) AirAsia.

Pada Februari 2013, majalah Forbes Asia mewartakan nilai bersih kekayaan Fernandes di angka 625 juta dollar AS. Raihan ini menempatkan pria kelahiran Kuala Lumpur 30 April 1964 ini sebagai orang terkaya ke-21 di Malaysia.

Saat ini, Tune Hotels, jelas Suwito, mengoperasikan tujuh hotel budget yakni di Pasar Baru (Jakarta Pusat), Pekanbaru, Solo, Kota Bekasi, Palembang, Makassar, dan Surabaya. Sementara, ada satu hotel yang masih dalam pembangunan yakni di Tangerang (Provinsi Banten). "Memang kami akan menggandeng maskapai penerbangan AirAsia," kata Suwito.

Ia memaparkan, saat ini pihaknya melakukan ekspansi ke dua kota yakni Bandung dan Yogyakarta. Pada kedua kota itu, AirAsia memunyai destinasi penerbangan. Di Bandung, AirAsia menerbangi rute Kuala Lumpur pergi pulang. Sementara, di Yogyakarta, ada destinasi pergi pulang ke Jakarta.

Konsep integrasi ini, aku Suwito, untuk menunjukkan bahwa kedua basis bisnis ini bisa bekerja sama meraih banyak konsumen di Indonesia. Menurutnya, integrasi keduanya sudah lebih dahulu berjalan di Malaysia dan Singapura melalui, misalnya, layanan tiket dan pemesanan kamar hotel.

Suwito juga mengatakan bahwa letak hotel dan bandara terkait dengan integrasi tersebut juga merupakan faktor penting. Di Surabaya, lanjut Suwito, pihaknya sudah menerapkan strategi tersebut.

Di samping itu, lantaran tak menyiapkan layanan makanan dan minuman, imbuh Suwito, letak hotel juga mesti dekat dengan lokasi-lokasi pusat makanan atau kuliner. "Ini yang menjadi pertimbangan kami untuk pengembangan bisnis kami," demikian Suwito. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com