Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bastakiya, Permukiman di Dubai Lama

Kompas.com - 04/08/2014, 19:05 WIB
APA yang terlintas dibenak Anda ketika mendengar nama “Dubai”? Umumnya sepakat, bahwa yang terbayang adalah kota metropolitan di tengah gurun Uni Emirat Arab dengan gedung-gedung pencakar langit yang dibelit jalan-jalan layang. Atau, metropolitan yang menyediakan apapun keinginan Anda: dari rumput menghijau sampai salju, dari basement mal-mal mewah sampai menara tertinggi di dunia, Burj Kalifa, ikon baru di Timur Tengah setinggi 828 meter!

Seorang pedagang asal Pakistan bahkan berkelakar, “Di gurun ini semuanya bisa disulap menjadi tempat hiburan mewah bergaya Barat,” ujarnya, “kecuali hanya satu yang selalu tetap: cuaca yang panas dan membakar.”

Namun, sejatinya ada lagi yang tidak berubah di Dubai. Sebuah permukiman lama akhir abad ke-19 yang dibangun saudagar-saudagar asal Iran di pinggiran Sungai Dubai yang ramai lalu-lalang kapal-kapal pengangkut. Lokasinya berseberangan dengan pasar emas dan pasar rempah yang selalu ramai. Mereka menamai tempat tinggal di tanah rantauan itu dengan sebutan Bastakiya yang mengacu pada Kota Bastak di Iran Selatan.

Permukiman di kampung lama Bastakiya ini berbentuk kotak-kotak dengan warna khas gurun, yang dibelah gang-gang sempit. Di beberapa sudut tampak barjeel, menara segi empat yang berfungsi sebagai pendingin ruangan buatan kearifan teknologi masa lalu.

Di sebuah lorong yang lebar, berjajar toko-toko tekstil yang menawarkan pashmina atau kafiye. Penjualnya para pedagang asal Pakistan dan India. Cara menawarkan mereka kadang mengagetkan. Betapa tidak, ketika Anda berjalan tiba-tiba dikalungi kafiye, lalu diajak setengah memaksa ke toko si penjual.

Kian malam, Bastakiya kian semarak. Kapal-kapal motor hilir mudik. Sesekali mengalah lantaran sebuah dhow besar—kapal dalam tradisi Arab— yang membawa para pelancong menikmati makan malam sembari menyusuri Sungai Dubai.

Jadi, jika Anda menikmati gemerlapnya kehidupan Dubai modern, tengok juga pesona tradisi masa lalu negeri yang dulunya kampung nelayan ini. Tentulah, saya merasa beruntung dapat mengikuti kegiatan pelesir bersama maskapai Garuda Indonesia. Di sini, saya ingin mengajak Anda menyaksikan tergelincirnya matahari sore nan indah sembari menikmati teh arab dari teko-teko aladin di Bastakiya. Tertarik mengikuti jejak saya? (Mahandis Y. Thamrin/NGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com