Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminar Pariwisata di NTB Diikuti Empat Negara

Kompas.com - 29/08/2014, 15:54 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Sejumlah praktisi dan akademisi serta presenter dari Perancis, Jerman, Jepang, dan Australia memastikan diri menjadi peserta simposium riset internasional kepariwisataan yang diselenggarakan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 29-31 Agustus 2014.

"Ada 24 presenter, akademisi dan praktisi dari empat negara sudah mendaftarkan diri sebagai peserta. Dari berbagai daerah di Indonesia, juga ikut ambil bagian," kata Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Unram) Prof Thatok Asmony di Mataram, Jumat (29/8/2014).

Kegiatan simposium riset internasional kepariwisataan digelar Fakultas Ekonomi Unram bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, dan Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ).

GTZ adalah lembaga milik pemerintah Jerman yang bertugas membantu negara-negara berkembang dalam memajukan negaranya.

Thatok menjelaskan, kegiatan berskala internasional yang digelar pertama kali oleh Unram tersebut bertujuan untuk menganalisis dampak pengembangan pariwisata terhadap pembangunan sosial, budaya, lingkungan hidup dan perubahan iklim global.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Penjual suvenir di Gili Air, Lombok, NTB.
Selain itu, untuk memetakan dan menganalisis posisi pembangunan kepariwisataan Indonesia sebagai industri pariwisata dunia.

Tujuan lainnya adalah menghasilkan referensi sebagai dasar merumuskan strategi pengembangan industri pariwisata bagi pemangku kepentingan pariwisata dan sebagai dasar mengembangkan kurikulum berbasis pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Dari kegiatan simposium internasional tersebut,  lanjut Thatok, diharapkan bisa menyebarluaskan informasi dampak perkembangan kepariwisataan terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup terkini di tingkat regional dan internasional.

Selain itu, dapat menghasilkan posisi pembangunan kepariwisataan nasional, sehingga gagasan mengenai keunggulan, kelemahan, peluang dan tantangan bagi pemangku kepentingan dalam menghadapi perkembangan kepariwisataan berkelanjutan.

"Hasil dari simposium itu nantinya akan menjadi rekomendasi kami ke Gubernur NTB yang akan dijadikan bahan dalam mengembangkan dunia pariwisata," katanya.

BARRY KUSUMA Istana Dalam Loka, Istana Kesultanan Sumbawa pada masa Sultan Jalaluddin III dibangun tahun 1885.
Ketua BPPD NTB Taufan Rahmadi, sangat mendukung kegiatan berskala internasional tersebut karena dinilai mampu membawa paradigma baru dalam upaya mengembangkan pariwisata nasional, khususnya di NTB.

"Kami sangat mendukung kegiatan simposium internasional yang pertama kali digelar oleh kalangan akademisi Unram. Selama ini yang lebih banyak menggelar kegiatan pertemuan membahas dunia pariwisata hanya para pelaku usaha dan pemerintah saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com