Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow... Pedasnya Nasi Marah di Waroeng Bandung

Kompas.com - 24/09/2014, 08:42 WIB
Dhanang David Aritonang

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Beberapa pecinta kuliner sengaja mencari hidangan pedas dengan berbagai level pada masakannya. Bagi pecinta kuliner pedas, anda nampaknya perlu mencicipi hidangan Nasi Marah di Waroeng Bandung, Jalan Rangga Gading 12, Dago, Bandung, Jawa Barat.

Lokasinya yang dekat dengan Universitas Islam Bandung (UNISBA), membuat Waroeng Bandung ini sering dijadikan tempat berkumpul para mahasiswa. Dekorasi berupa poster-poster grup band yang dipasang disesuaikan dengan segmentasi pasar mereka, yaitu anak muda.

"Target pasar Waroeng Bandung dari kalangan anak muda, maka kami menyesuaikan suasana tempat makan ini agar nyaman untuk dijadikan tempat nongkrong," tutur pengelola Waroeng Bandung, Lenny.

Lenny menuturkan, menu utama di Waroeng Bandung ini adalah Nasi Marah. Ia menuturkan, Nasi Marah ini merupakan nasi goreng yang memiliki cita rasa pedas yang khas dengan campuran bumbu seperti kencur, kunyit, atau terasi. Ada lima level yang ditawarkan dengan tingkat kepedasan yang berbeda.

KOMPAS.COM/DHANANG DAVID ARITONANG Tahu asin pedas yang disajikan di Waroeng Bandung, Jalan Rangga Gading no 12, Dago, Bandung, Jawa Barat.
"Kami memberi nama yang unik untuk setiap levelnya seperti 'Marah-Marah', 'Marah Edan', 'Marah Pisan', dan 'Puncak Amarah'," ucap Lenny.

Ada enam pilihan rasa dari menu Nasi Marah ini, yaitu "Nasi Marah Bali", "Nasi Marah Lembang", "Nasi Marah Yogya", "Nasi Marah Sunda", "Nasi Marah Kampung", dan "Nasi Marah Sumatera".

Menurut Lenny, tiap menu tersebut berbeda-beda, disesuaikan dengan ciri khas daerahnya. "Contohnya seperti 'Nasi Marah Yogya' yang memiliki cita rasa manis sesuai dengan rasa hidangan di Yogya yang rata-rata manis. Kemudian daerah Bali yang terkenal dengan seafood-nya, maka kami buat 'Nasi Marah Bali' dengan sentuhan seafood," ujar Lenny.

Ketika mencicipi 'Nasi Marah Bali', pengunjung dapat merasakan nikmatnya potongan daging udang dan cumi yang digoreng bersama nasi. Potongan daging udang dan cumi tersebut terasa segar dan tidak amis. Untuk tingkat kepedasan yang pas, pengunjung bisa memesan Nasi Marah ini pada level 2 atau 3. "Selain 'Nasi Marah', ada menu lain yang bisa pengunjung pesan, seperti sop buntut, tahu asin pedas, potato chips, dan lainnya," kata Lenny.

KOMPAS.COM/DHANANG DAVID ARITONANG Waroeng Bandung di Jalan Rangga Gading no 12, Dago, Bandung, Jawa Barat.
Selain digunakan sebagai tempat nongkrong, Waroeng Bandung ini sering dijadikan tempat nonton bareng jika ada pertandingan sepak bola. Ada sebuah layar proyektor terpasang di restoran tersebut. Untuk dapat menikmati hidangan Nasi Marah ini pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp 12.000 hingga Rp 18.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com