Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapta Sarankan Menpar Garap Wisata Sungai

Kompas.com - 05/11/2014, 13:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Sapta Nirwandar menyarankan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk menggarap wisata sungai sebagai tujuan rekreasi ataupun olahraga.

"Sungai ini bisa untuk wisata air, rekreasi, hingga wisata olahraga," kata Sapta Nirwandar di Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Lebih jauh Sapta melihat sungai sebagai pusat dan sumber kebudayaan yang sangat potensial untuk digarap sebagai destinasi wisata.

Selain itu sungai juga bisa digarap dari sisi lingkungan sebagai upaya pelestarian yang berawal dari pengembangan program pariwisata. "Dari sini kita bisa melihat manfaat pariwisata untuk pelestarian lingkungan," katanya.

Menurut Sapta, sulit untuk mendorong masyarakat dalam melestarikan lingkungan termasuk sungai bahkan melalui peraturan dengan sanksi yang berat sekalipun.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Memasuki Camp Leakey di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalteng, Selasa (26/11/2013).
Namun jika upaya itu dibarengi dengan program pengembangan pariwisata maka mendorong masyarakat untuk melakukannya cenderung lebih mudah karena justru akan tercipta kesadaran bersama.

"Menteri Pariwisata harus banyak membaca dan mendengarkan, mempelajari pencapaian-pencapaian pariwisata selama ini," katanya.

Sampai sejauh ini, sudah banyak terobosan sport tourism yang dikembangkan Sapta ketika menjabat Wamenparekraf. Sejumlah wisata air yang dikembangkan Sapta di antaranya Musi Triboaton di Palembang, Festival Danau Toba, Festival Danau Singkarak, Festival Danau Sentani, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com