Mungkin definisi pasar tersebut hanya cocok disematkan di Pasar Jibama, Wamena di Lembah Baliem-Papua. Sebuah pasar tepat di jantung Bumi Cenderawasi yang benar-benar unik dan eksotik dan berbeda dengan pasar-pasar pada umumnya.
Pasar biasanya penuh dengan sekat-sekat untuk membedakan komoditi jualannya yang disebut dengan los. Los tersebut seperti; daging, sayur, buah, perabotan, pakaian, elektronik, sembako dan lain sebagainya.
Los tersebut memudahkan para pembeli untuk mencari barang keperluannya dan tinggal memilih mana yang hendak diambil. Di Pasar Jibama, sudah dibagi los tetapi pedagang acapkali tetap membandel.
Ada mereka yang membuka lapak gerai ponsel bekas di antara pedagang sayur. Ada juga yang menjajakan ikan air tawar di samping penjual makanan ringan. Di sela-sela tepian penjual ikan ada juga dijajakan aneka bebuahan hasil alam Lembah Baliem. Jika dilihat akan terasa semrawut dan tidak teratur, tetapi bagi mereka adalah hal yang biasa dan bagi para turis adalah hal yang unik.
Biasanya orang-orang berbelanja ke pasar akan berpakaian ala kadarnya yang penting sopan. Pasar adalah tempat yang bau, becek, dan kotor sehingga sangat sayang mengenakan pakaian yang bagus.
Di Jibama juga demikian, tetapi acap kali ditemukan beberapa pengunjung pasar mengenakan pakaian kebesaran mereka. Jangan membayangkan mereka mengenakan jubah, mahkota, dan perhiasan yang mentereng, tetapi pakaian besar yang dimaksud adalah yang dikenalkan oleh Suku Dani.
Di Suku Dani pakaian kebesaran sangat berbeda, karena justru mereka tidak mengenakan pakaian. Bagi kamu lelaki mereka hanya mengenakan koteka untuk menutup kemaluannya, kepala dengan topi dari bulu-bulu kasuari atau unggas lainnya dan hidung dicocok dengan hiasan dua buah taring babi yang disatukan pangkalnya.
Tidak lupa mereka akan membawa noken, yakni tas dari rajutan serat-serat kulit pohon. Sedangkan kaum perempuan hanya mengenakan pakaian untuk menutupi bawahannya saja dan mereka bertelanjang dada ada juga yang sudah mengenakan pakaian lengkap walau masih sangat sederhana. Inilah keunikan Pasar Jibama yang menyedot banyak turis untuk mendatanginya, walau tidak bertransaksi tetapi mereka benar-benar akan menikmati keunikannya. (Dhanang Dhave)
Baca kisah selengkapnya di Kompasiana: "Pasar Jibama, Arena Transaksi Sekaligus Sosialita Ketemu Sodara"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.