Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanjung Lesung, Indah tapi Minim Wisatawan

Kompas.com - 18/12/2014, 11:28 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kawasan wisata Tanjung Lesung Resort (TLR), Kabupaten Pandeglang, Banten masih sepi peminat. Hasil kalkulasi kunjungan wisatawan hanya 250.000 orang per tahun, 10 persen dari angka tersebut merupakan wisatawan mancanegara. Hal tersebut diungkapkan oleh pihak pengembang PT Banten West Java Tourism Development.

“Saat ini kunjungan memang belum bisa dibilang banyak, apalagi mengingat kunjungan wisatawan hanya sebatas Sabtu dan Minggu saja. Sedangkan hari biasa, tak dikunjungi wisatawan sama sekali padahal untuk akses jalur darat sudah tak seperti setahun lalu. Waktu itu memang rusak parah. Kalau sekarang sudah mulus, sudah dibeton. Garis jalannya pun sudah ada sehingga memudahkan wisatawan yang akan datang,” ungkap Presiden Director dan CEO PT Jababeka Tbk, Setyono Djuandi Darmono, Rabu (17/12/2014).

Kunjungan wisatawan yang dinilai sedikit tersebut menuai keprihatinan. Padahal menurut Darmono, destinasi wisata ke Tanjung Lesung seharusnya sudah dapat diperhitungkan. “Tanjung Lesung tak kalah dengan Bali yang sudah ramai. Tanjung Lesung juga tak kalah dengan Singapura. Saya selalu membayangkan, kemana orang-orang Jakarta saat liburan? Padahal ada destinasi wisata yang sangat indah dan dekat dengan Ibu Kota,” ujarnya.

Untuk jalur darat, Darmono menjelaskan bahwa hanya butuh waktu tempuh tiga jam perjalanan dari Jakarta ke Tanjung Lesung yang berjarak 180 kilometer. Apalagi, bila rencana pembangunan infrastruktur Tol Serang Timur-Panimbang sudah terealisasi, kemungkinan waktu tempuhnya bisa lebih cepat lagi. Beragam destinasi wisata di sana ia tawarkan. Di antaranya pantai-pantai yang indah dengan penginapan berupa vila dan cottage.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Turis domestik mencoba wahana banana boat di Pantai Tanjung Lesung, Banten.

“Sebagai sebuah destinasi wisata, Tanjung Lesung memiliki patai-pantai yang begitu eksotis, Sagna Beach dan Bodur Beach. Pengalaman liburan tentu lebih menyenangkan dengan menghabiskan waktu mengunjungi pantai-pantai dengan pasir putih, laut berwarna biru, kondisi alam yang terjaga dan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan seperti diving ke titik tenggelamnya kapal peninggalan VOC, snorkeling, kegiatan camping, bermain sepeda dan aktivitas water sport lainnya,” urainya.

Aktivitas yang juga baru dan belum dapat ditemui di obyek wisata pantai lain ialah bird feeding, yaitu pengalaman mengarungi laut dengan perahu sambil menyebarkan makanan-makanan burung ke laut. Burung-burung akan datang sendirinya dengan lincah. Bagi mereka yang suka fotografi, aktivitas ini dapat dijadikan sebagai obyek foto yang begitu menakjubkan.

KOMPAS.com/Yohanes Debritho Neonnub Salah satu pemandangan alam Pantai Tanjung Lesung yang menjadi arena Tanjung Lesung Fun Triathlon, Minggu (2/11/2014).

Saat ini, selain dapat menjadi alternatif destinasi liburan, Tanjung Lesung juga layak dipakai untuk kebutuhan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition). “Kami punya banyak tempat yang dapat memnuhi kebutuhan tersebut. Untuk mereka yang masih berada dekat-dekat dengan Jakarta tak perlu lagi mencari tempat meeting jauh hingga ke Singapura. Harga yang mereka tawarkan bisa jadi 10 kali lebih mahal,” tambahnya.

Masih rencana, untuk meningkatkan reputasi Tanjung Lesung Resort sebagai destinasi utama kelas atas, ke depannya di kawasan ini juga akan dibangun infrastruktur berupa Airstrip, yaitu landasan udara pesawat-pesawat kecil untuk mereka yang ingin menjangkau dengan akses udara Halim Perdanakusuma – Tanjung Lesung. Sebenarnya ini bukanlah rencana baru lagi, hanya saja sampai saat ini memang belum dapat direalisasikan. 

"Selain membangun airstrip, pengembang juga akan menambah fasilitas berupa lapangan golf, marina sebagai tempat bersandar yacht dan kapal pesiar terbesar se-Asia Tenggara, mini-zoo dan theme park," tambah Direktur Utama PT Banten West Java Tourism Development, Hyanto Wihadhi.

Untuk Marina, Hyanto menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan rencana jangka panjang. "Harapan kami 5 tahun lagi sudah bisa beroperasi. Kalau sudah lengkap aksesnya, mulai dari darat, udara dan laut kami harap wisatawan yang datang lebih banyak lagi. Apalagi saat ini Tanjung Lesung menjadi pintu masuk utama 2 destinasi wisata kelas dunia, yaitu  Taman Nasional Ujung Kulon dan Gunung Krakatau,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com