Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Bali Kembangkan Wisata Hiu

Kompas.com - 25/02/2015, 15:11 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Kalangan pengelola obyek wisata bahari di Pantai Pulau Serangan, Denpasar Bali sejak November 2014 mengembangkan paket wisata berenang dengan ikan hiu bagi wisatawan asing dan domestik dalam upayanya melestarikan satwa langka tersebut.

"Paket wisata berenang dengan ikan hiu baru dikembangkan, bahkan bukan tidak mungkin dalam perkembangannya nanti akan menjadi paket wisata terbaik," ujar Marketing Manajer Serangan Dive and Water Sport, Wayan Darna di Pantai Melasti, Serangan, Senin (23/2/2015.

Ia menjelaskan, pengembangan paket wisata berenang dengan ikan hiu hanya bisa dikembangkan di Pantai Melasti Pulau Serangan karena tidak ada ombak dan air laut tidak pernah surut.

"Dengan demikian kami bisa membangun ocean park (taman di tengah laut) yang tentunya dibuatkan kolam ikannya," katanya.

Menurut dia, kegiatan wisata berenang dengan dengan ikan hiu langsung diminati wisatawan asing karena sifatnya unik dan tidak ada di tempat lain. Untuk menuju lokasi kolam ikannya hanya membutuhkan waktu lima menit dengan menggunakan kapal cepat.

Kegiatan berenang dengan ikan hiu tersebut diminati wisatawan asing dan biasanya wisatawan melalui agennya sudah memesan jauh-jauh hari.

Kegiatan berenang dengan ikan hiu tersebut, sudah dibuat sedemikan rupa dengan mengutamakan keamanan wisatawan dan menjamin asuransinya hingga Rp 1,2 miliar untuk pertanggungannya.

Untuk berenang dengan ikan hiu tersebut jenisnya bersirip putih yang tidak berbahaya. Selain itu, pihaknya mengakui juga memiliki produk yang dapat dilakukan wisatawan asing dengan melakukan kegiatan memberi makan hewan tersebut.

"Saat ini tamu-tamu Thiongkok yang bergrup tersebut lebih senang melakukan aktivitas memberikan makan ikan hiu karena menarik untuk mereka," ujarnya.

Untuk berenang dengan ikan hiu tersebut, kata dia, di Pantai Melasti, Serangan itu memang ada habitatnya. Namun, pihaknya juga melakukan konservasi terhadap satwa tersebut.

"Kegiatan konservasi ini belum ada campur tangan pemerintah dan kami memiliki ikan hiu hasil upaya konservasi tersebut sebanyak 50 ekor," ujarnya.

Ia mengakui karena sudah berkurangnya habitat hiu di laut lepas Bali saat ini, maka pihaknya melakukan upaya konservasi dan membuat wisata yang unik. Namun, berpartisipasi dalam pelestarian satwa itu yang hampir punah.

Untuk jenis ikan hiu yang dilakukan konservasi itu panjangnya dua meter hingga beratnya mencapai 50 kilogram. Selain itu, untuk kegiatan berenang dengan ikan hiu, para wisatawan melakukan interaksi di dalam kolam renang yang berada di tengah laut dengan satwa tersebut. Ia menuturkan luas kolam untuk konservasi ikan hiu tersebut mencapai 200 meter persegi (dua are).

Apabila wisatawan ingin melakukan aktivitas berenang dengan hiu tersebut dikenakan tarif sebesar 99 dolar Amerika Serikat (AS) dengan durasi dua jam. Sedangkan untuk wisatawan domestik hanya dikenakan biaya sebesar Rp800 ribu untuk melakukan aktivitas berenang dengan hiu tersebut.

"Saat ini berenang dengan ikan hiu di Serangan menjadi unggulan dan kebanyakan untuk kegiatan memberi makan satwa itu diminati oleh anak-anak dari Tiongkok," ujarnya.

Saat ini, katanya, kegiatan konservasi dan wisata berenang dengan ikan hiu tersebut terus dikembangkan agar menjadi daya tarik luar biasa bagi wisatawan mancanegara.

Untuk inovasi ke depannya, lanjut dia, segera mengembangkan rumah makan atau restoran di kawasan tersebut karena jumlah wisatwan yang berkunjung ke Pantai Melasti cukup tinggi mencapai ratusan orang per hari. (I Made Surya/ANTARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com