"Banyuwangi Festival tidak hanya digelar untuk mempromosikan pariwisata namun juga untuk memaksimalkan potensi daerah dan memberikan semangat ke masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah," ungkap Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam siaran pers yang diterima Kompas Travel, Sabtu (28/2/2015). (Baca: Banyuwangi Targetkan Kunjungan 8.000 Turis Tiongkok)
Azwar mengatakan Banyuwangi Festival telah dibuka dengan sebuah gerakan sosial yaitu Festival Toilet Bersih pada 30 Januari 2015 kemudian berlanjut dengan Festival Bedah Rumah pada 18 Februari 2015.
Sejumlah atraksi wisata baru yang akan dihelat selanjutnya di Banyuwangi Festival di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival, Green and Recycle Fashion Week, Festival Buah Lokal, Festival Kuliner Sego Tempong, Festival Permainan Anak Tradisional, Banyuwangi Kite Festival, Festival Perkusi dan Lare-Lare Orkestra, dan Kite and Wind Surf Competition.
"Sekaligus untuk mempromosikan destinasi baru, seperti Pulau Tabuhan yang masih alami. Di sana kami gelar Kite and Wind Surf Competition," ujar bupati yang berumur 41 tahun ini.
Ia optimistis, beragam gelaran itu membetot perhatian wisatawan sekaligus menaikkan pamor komoditas lokal. Pada akhirnya perekonomian masyarakat terus bergerak dinamis yang berukung pada kesejahteraan rakyat. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.