Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petualangan Wanita 77 Tahun Berkeliling Dunia

Kompas.com - 13/03/2015, 16:11 WIB

DUA piston yang rusak dan kebutuhan akan mesin baru mungkin memperlambat warga Jerman, Heidi Hetzer, untuk mengemudi keliling dunia, tapi tak ada yang bisa menghentikan perempuan berusia 77 tahun ini dari petualangannya.

Heidi membawa ‘Hudo’, mobil Hudson tahun 1930, beserta barang-barang pribadinya dan lima tas berbentuk mobil untuk meninggalkan Berlin pada tanggal 1 Agustus 2014. Sejak saat itu, ia telah mengemudi melewati Eropa, Timur Tengah, China, Laos, Malaysia dan Singapura, sebelum mengirim ‘Hudo’ ke Perth dan lantas mengemudikannya ke Adelaide.

Pada setengah perjalanan melintasi wilayah Nullarbor, Heidi melihat mobil kesayangannya itu mulai mengeluarkan asap dan menggunakan banyak oli. Ketika ia tiba di Adelaide, ia membuang sekitar lima liter oli per hari dan akhirnya sadar bahwa mobil berharganya itu berada dalam sedikit masalah.

"Sejauh ini saya telah mengemudi sejauh 30.000 kilometer – ini berat untuk sebuah mesin tua,” jelasnya sambil berdiri di samping ‘Hudo’, yang tengah beristirahat di sebuah bengkel mekanik di Adelaide.

Kini, ia untuk sementara berhenti di Adelaide hingga mobilnya diangkut ke Melbourne, tempat mesin barunya tersedia.

Mengenang perjalanan sesama perempuan petualang Jerman

Heidi, mantan agen penjualan mobil dan pereli dari Berlin, pensiun pada usia 75 tahun dan memutuskan untuk menelusuri kembali dan memperluas perjalanan Clarenore Stinnes di tahun 1920.

"Anda hanya bisa melakukan hal ini baik ketika Anda masih sangat muda atau sangat tua," sebutnya.

Ketika Clarenore memulai petualangannya itu, ia masih berusia 27 tahun. Heidi mengatakan, ia pikir ia akan tetap menggunakan kendaraan dari era itu untuk meniru perjalanan aslinya.

Sepanjang perjalanan, ‘Hudo’ telah mengalami ganti piston dan kopling di Uzbekistan, dengan beberapa perbaikan di jalan untuk menjaga kendaraan tua ini tetap beroperasi, hingga dua kepala piston-nya retak di Australia.

Roda belakang kendaraan ini juga telah rusak dan diperbaiki seadanya. Tapi mekanik di Adelaide akhirnya mampu membuat replika yang sama sekali baru. Terlepas dari kursi modern bermodel balap agar pengalaman mengemudi lebih nyaman, Hudson 1930 milik Heidi ini masih dalam kondisi aslinya.

"Saya ingin memiliki perasaan itu, seperti yang Clarenore Stinnes miliki," akunya.

Dengan kecepatan ‘Hudo’ yang jauh lebih lambat daripada kendaraan modern, kesabaran Heidi juga menjadi terlatih.

"Di rumah saya adalah seorang pembalap mobil, dan saya selalu ingin menjadi yang pertama, sekarang saya harus belajar bahwa setiap orang melewati saya," ceritanya.

Ia menyambung, "Ini adalah kehidupan yang berbeda, tetapi pada usia 77 tahun, saya pikir sekarang saya ingin hidup yang berbeda: saya pikir sekarang adalah waktunya."

Heidi akan melanjutkan perjalanan ke Melbourne, Selandia Baru, Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Cape Horn di Afrika Selatan, sebelum kembali pulang untuk ulang tahunnya ke-80.

"Lalu saya membuat rencana selanjutnya," tutur perempuan ini.

Ia sedang memikirkan rencana perjalanan lain, membawa 10 teman dalam perjalanan yang sama. "Saya tak berpikir ini akan menjadi akhir, tak begitu," ujarnya.

(ABC Radio Australia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obelix Sea View, Tempat Gathering Asik di Yogyakarta

Obelix Sea View, Tempat Gathering Asik di Yogyakarta

Jalan Jalan
Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Travel Update
Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

Travel Update
4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

Travel Update
Cara ke Pasar Kreatif Jawa Barat Pakai Kendaraan Umum

Cara ke Pasar Kreatif Jawa Barat Pakai Kendaraan Umum

Travel Tips
Apakah Turbulensi Pesawat Bisa Dideteksi? Ini Kata Pengamat

Apakah Turbulensi Pesawat Bisa Dideteksi? Ini Kata Pengamat

Travel Update
Belajar dari Turbulensi Singapore Airlines, Tetap Pakai Sabuk Pengaman Saat Pesawat Terbang

Belajar dari Turbulensi Singapore Airlines, Tetap Pakai Sabuk Pengaman Saat Pesawat Terbang

Travel Tips
Pemula, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Naik Pesawat Pertama Kali

Pemula, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Naik Pesawat Pertama Kali

Travel Tips
5 Tips Wisata ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Datang Sore

5 Tips Wisata ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Datang Sore

Travel Tips
Bawa Rp 50.000 ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Bisa Beli Apa?

Bawa Rp 50.000 ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Bisa Beli Apa?

Travel Tips
4 Penginapan Sekitar Drini Park Gunungkidul untuk Liburan Panjang

4 Penginapan Sekitar Drini Park Gunungkidul untuk Liburan Panjang

Hotel Story
Bandung dan Bogor Raya Padat Wisatawan, Pemerintah Tawarkan Wisata ke Cirebon

Bandung dan Bogor Raya Padat Wisatawan, Pemerintah Tawarkan Wisata ke Cirebon

Travel Update
Fasilitas dan Wahana Seru di Drini Park Gunungkidul Yogyakarta

Fasilitas dan Wahana Seru di Drini Park Gunungkidul Yogyakarta

Jalan Jalan
Sejarah Waisak, Peringatan Lahir hingga Wafatnya Buddha Gautama

Sejarah Waisak, Peringatan Lahir hingga Wafatnya Buddha Gautama

Travel Update
Lokasi dan Rute Menuju ke Drini Park Gunungkidul

Lokasi dan Rute Menuju ke Drini Park Gunungkidul

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com