Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbawa Masa Depan NTB

Kompas.com - 30/03/2015, 18:08 WIB
"NTB masa depan adalah Pulau Sumbawa. Dari segi demografi, dua pertiga penduduk NTB ada di Pulau Lombok, tetapi luas Pulau Lombok hanya sepertiga luas Pulau Sumbawa. Potensi ekonomi Sumbawa juga besar, baik pertanian, peternakan, pertambangan, maupun pariwisata," kata Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi kepada Kompas di Mataram, Selasa (17/3).

Lombok dan Sumbawa adalah dua pulau terbesar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau-pulau lainnya yang mencapai 217 buah merupakan pulau-pulau kecil. Selama ini, Lombok memang lebih terkenal ketimbang Sumbawa, apalagi setelah sektor pariwisata berkembang semakin pesat beberapa tahun terakhir.

"Namanya pembangunan, kan, merembes, seperti Jawa terpusat di Jakarta," kata Gita Ariadi.

Dengan potensi yang ada, dirinya yakin Pulau Sumbawa bisa seterkenal Lombok. Langkah pertama yang dilakukan pemerintah provinsi adalah terus meningkatkan infrastruktur jalan untuk membuka kantong-kantong ekonomi di lima kabupaten/kota di pulau tersebut. Salah satu yang sudah terlaksana adalah pembangunan Lintas Poto-Sape sepanjang sekitar 300 kilometer dari ujung barat Sumbawa di Kabupaten Sumbawa Barat hingga ujung timur Sumbawa di Kabupaten Bima.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB tahun 2013-2018, potensi pertanian dan juga peternakan di Sumbawa dikembangkan. Sumbawa dapat dikatakan merupakan lumbung padi dan tanaman pangan lainnya di NTB. Melalui program Pijar (sapi, jagung, rumput laut), tanaman padi dan jagung dikembangkan lagi. Salah satu hasilnya, pengembangan tanaman jagung telah meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Dompu.

Sekretaris Daerah Dompu Agus Bukhari mengatakan, pengembangan jagung sebagai salah satu unggulan daerah Kabupaten Dompu telah menunjukkan hasil yang cepat dalam upaya mengatasi kemiskinan di Dompu. Salah satu indikator adalah meningkatkan pendapatan per kapita dari Rp 8,2 juta pada 2011 menjadi Rp 13,8 juta pada 2014.

Sumber daya alam

Sumber daya alam Sumbawa juga memberikan kemudahan bagi warganya untuk memelihara sapi ataupun kerbau. Di sejumlah wilayah terdapat padang penggembalaan, baik dalam skala kecil maupun besar (luas). Banyak ternak yang dilepaskan begitu saja di padang penggembalaan yang telah menyediakan makanan (rumput) bagi ternak. Hanya saat kemarau panjang, warga harus mencarikan rumput bagi ternak mereka.

Padang penggembalaan yang terluas adalah di Doro Ncanga, di lereng Gunung Tambora di wilayah Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Oleh Pemerintah Provinsi NTB, padang penggembalaan yang luasnya puluhan hektar ini diproyeksikan untuk pengembangan ternak sapi dan kerbau dalam skala lebih luas lagi.

Kawasan hutan di Sumbawa yang masih terjaga juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Bukan dari hasil kayu hutan, melainkan dari hasil hutan nonkayu, yaitu madu. Pepohonan di hutan yang tinggi dan terlindungi dari penebangan liar merupakan tempat berbiaknya lebah penghasil madu.

Sebagian wilayah Sumbawa yang berbukit masih berupa hutan, yang kini berstatus hutan negara. Meskipun begitu, warga di sekitar hutan diperbolehkan memanen madu dari hutan tersebut asalkan tetap menjaga kelestarian hutan.

Di sektor kelautan, sejumlah tempat di Sumbawa merupakan sentra perikanan dan budidaya hasil laut lainnya seperti rumput laut. Sentra perikanan antara lain terdapat di Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa. Adapun sentra pengembangan rumput laut di Kabupaten Sumbawa dan Dompu.

Tanah Sumbawa juga menyimpan kekayaan yang tak terkira berupa materi tambang, seperti bijih besi, tembaga, dan emas. PT Newmont Nusa Tenggara merupakan perusahaan besar pertama yang menambang emas dan tembaga di Sumbawa, yaitu di kawasan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat. Setelah itu, ada rencana membuka penambangan tembaga dan emas di Blok Dodo Rinti di Kabupaten Sumbawa.

Potensi pertambangan juga banyak terdapat di Kabupaten Bima dan Dompu. Kepala Bidang Pertambangan Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Kabupaten Dompu Jufri mengatakan, penambangan pasir besi di lereng Tambora di Celebai sudah mulai dilakukan.

"Potensi (tambang) lainnya adalah emas dan tembaga di Kecamatan Huú. Ada juga potensi energi panas bumi geotermal di Kecamatan Kempo. Dengan potensi sekitar 69 megawatt, cukup untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Pulau Sumbawa," katanya.

Sektor pertambangan, yang sebagian terbesar berada di Pulau Sumbawa menjadi penyumbang terbesar kedua setelah pertanian di NTB, dengan kontribusi 18,63 persen. Itu pun masih banyak potensi tambang yang belum digarap. Seperti di Dompu, ada potensi tambang mangan, tetapi eksplorasinya terkendala karena berada di kawasan hutan negara.

Bagaimanapun, pemanfaatan sumber daya alam jangan sampai mengorbankan kelestarian sumber daya alam lainnya. Namun jika dikelola dengan benar dan tepat, potensi itu bukan tidak mungkin menjadi gula baru bagi NTB. (IKA/REK/ENG/RUL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com