Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Saraswati Bergema di Belgia

Kompas.com - 07/05/2015, 10:39 WIB
BRUSSEL, KOMPAS.com - Di tengah-tengah kebimbangan Bali atas gempuran budaya luar yang semakin hebat merasuk ke dalam tanah Bali, beralihnya sawah-sawah asri menjadi pemukiman membuat masyarakatnya hanya bisa berdesah tanpa daya. Lingkungan alam Bali semakin hari semakin tergerus dengan tumbuh suburnya gedung mewah, mal glamour serta supermarket yang menggencet pasar-pasar lokal tradisional.

Tidak bisa dihindari kebimbangan itu. Lantas apa yang mesti dilakukan untuk menghilangkan kebimbangan itu? Salah satu jawabannya adalah dengan cara menggemakan dan mengingatkan kembali kepada publik bahwa Bali disukai berkat aktifitas agama dan budaya lokalnya, bukan karena keglamoran dan kemewahan tersebut.

MADE AGUS WARDANA Dharma wacana Duta Besar RI di Swedia, Dewa Made Sastrawan pada hari Raya Saraswati, Sabtu (2/5/2015), di Pura Agung Shanti Bhuwana - Pairi Daiza, 85 km dari kota Brussel, Belgia.
Belgia, sebagai Sentra Budaya Bali di Eropa pada Sabtu (2/5/2015), berjubel  500 warga Hindu Bali dari 12 negara (Belgia, Belanda, Perancis, Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Luxembourg, Swiss, Norwegia, Polandia, Swedia) merayakan hari Raya Saraswati di Pura Agung Shanti Bhuwana - Pairi Daiza,  terletak 85 km dari kota Brussel, Belgia.

Kegiatan ini tidak saja penting dalam persembahyangan semata, akan tetapi menjadi momentum peringatan akan mutlaknya menggemakan kembali bahwa kebudayaan Bali bernapaskan Hindu lah yang membuat daya tarik wisatawan di seluruh dunia mengunjungi Bali.

MADE AGUS WARDANA Penampilan Tari Pendet pada hari Raya Saraswati, Sabtu (2/5/2015), di Pura Agung Shanti Bhuwana - Pairi Daiza, 85 km dari kota Brussel, Belgia.
Perayaan Saraswati tersebut terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama ritual keagamaan, dilanjutkan dengan Dharma Wacana dan Pesta Kesenian Bali.

Tepat pukul 11.00 dimulai dengan acara ritual keagamaan yang berlangsung khidmat dan lancar. Sebagai pimpinan persembahyangan adalah Jero mangku Sutiawidjaya. Sarana ritual persembahyangan dibuat sederhana tanpa harus mengurangi arti dan makna simbolisnya. Artinya kelengkapan banten disesuaikan dengan "Desa Kala Patra" (Desa = tempat, Kala = Waktu, Patra = keadaan/situasi kita berada).

Hal paling menarik dan sepertinya tidak akan pernah dipercaya terjadi di Eropa yaitu kejadian kerauhan (trance) pelelawatan Ratu Gede (Barong Ket), Ratu Ayu dan Ratu Mas (Rangda) serta Ratu Alit. Proses kerauhan tersebut memiliki energi sangat kuat dan dipercaya memancarkan sebuah kekuatan magis.

MADE AGUS WARDANA Publik Belgia pada hari Raya Saraswati, Sabtu (2/5/2015), di Pura Agung Shanti Bhuwana - Pairi Daiza, 85 km dari kota Brussel, Belgia.
Di sela-sela waktu tersebut disampaikan pula dharma wacana oleh Duta Besar RI di Swedia, Dewa Made Sastrawan yang menyampaikan makna penting perayaan Saraswati dan implementasinya di dalam kehidupan masyarakat modern saat ini.

"Saraswati adalah sumber ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memberikan kehidupan lebih baik kepada umatnya di dunia ini. Hari Saraswati ini kita jadikan pemicu untuk tetap bersemangat mempelajari ilmu yang berguna untuk kehidupan manusia," ujar Dewa Sastrawan.

MADE AGUS WARDANA Tari Sekar Jagat pada hari Raya Saraswati, Sabtu (2/5/2015), di Pura Agung Shanti Bhuwana - Pairi Daiza, 85 km dari kota Brussel, Belgia.
Dari pukul 14.00 - 17.00, digelar Pesta Kesenian Bali yang menampilkan pertunjukan gamelan dan tari Bali, pelestarian gending sekar alit/dolanan, Gamelan Bleganjur serta diakhiri dengan "mepeed" atau parade. Berjumlah sekitar 100 penari dan penabuh dari anak-anak hingga dewasa turut aktif menampilkan kesenian Bali di antaranya Grup Anak-Anak Tamasya KBRI Brussel, Sekar Jagat Indonesia Perancis, Grup Gamelan Puspa Warna Perancis, Grup Bali Puspa Jerman, Grup Banjar Suka Duka Belanda,  Saling Asah Belgia dan Banjar Shanti Dharma Belgia.

Secara resmi pentas seni dari perayaan Saraswati dibuka oleh Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) RI Brussel, Ignacio Kristanyo Hardojo yang menyampaikan bahwa perayaan Saraswati kali ini menjadi penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada publik di Eropa bahwa toleransi dan kehidupan umat beragama di Indonesia tetap terjaga meskipun mereka jauh dari negaranya, serta tetap berjalan seiring dengan keragaman budaya dan agama lainnya di Indonesia.

MADE AGUS WARDANA Umat Hindu Bali merayakan hari Raya Saraswati, Sabtu (2/5/2015), di Pura Agung Shanti Bhuwana - Pairi Daiza, 85 km dari kota Brussel, Belgia.
Sebagai Koordinator kegiatan ini, Kelihan atau Ketua Banjar Shanti Dharma Belgia - Luxembourg, Made Agus Wardana  menyampaikan bahwa sejak diresmikannya Pura Agung Shanti Bhuwana - Pairi Daiza pada 18 Mei 2009, antusias masyarakat Hindu Bali khususnya yang berdomisili di Eropa mengalami peningkatan sangat pesat.

Tahun ini adalah perayaan Saraswati terbesar di mana warga Bali datang dari berbagai penjuru negara di Eropa. Mereka tergerak hatinya untuk datang bukan saja karena ingin sembahyang atau bertemu dengan warga mereka, lebih dari itu adalah rasa jengah/kuat mempertahankan budaya Bali sekaligus menghapus kebimbangan, dengan melakukan aktifitas budaya yang berguna demi lestarinya kebudayaan Bali yang menjadi primadona pariwisata dunia. (MADE AGUS WARDANA, dari Brussel, Belgia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com