Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari "Homestay" sampai Warung Kopi, Upaya Muntok Pertahankan Keaslian

Kompas.com - 17/09/2015, 18:46 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Memiliki beragam obyek wisata sejarah ternyata belum cukup bagi pariwisata Muntok untuk maju dan berkembang. Masuknya beragam pengaruh seiring banyaknya wisatawan yang datang tentu juga berpotensi membahayakan bagi keaslian wisata ibu kota Kabupaten Bangka Barat ini.

Beberapa cara coba dilakukan untuk mempertahankan sisi tradisional yang dimiliki Muntok, di antaranya dengan menggalakkan homestay dan kedai kopi lokal.

“Kami akan memberdayakan masyarakat di setiap kegiatan ekonomi. Kami tidak antikapitalis, tapi kalau masyarakat bisa jadi tuan rumah sendiri, kenapa tidak?” kata Ketua Asosiasi Homestay Bangka Barat, Abang Faizal, saat ditemui di Lapangan Gelora Muntok, beberapa waktu lalu.

Faizal mengatakan, sejauh ini sudah ada 80 anggota asosiasi yang memiliki rumah singgah dengan berbagai macam kelas dengan total sebanyak 199 kamar. Homestay tersebut dikelola dengan pola pemasaran terpadu dan melalui satu pintu.

“Kenapa satu pintu? Menjaga keamanan pemilik homestay, menjaga hal-hal yang tidak diinginkan karena di sini bangsa Melayu, jadi takutlah,” paparnya.

Faizal mengaku optimistis dengan mengusung tema homestay sebagai tempat menginap di Muntok. Dia pun tidak khawatir akan adanya persaingan antara homestay dan industri penginapan lain, seperti hotel.

KOMPAS.com/Mentari Chairunisa Salah satu homestay di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat
“Kami sudah punya segmen pasar, kalau mau kenyamanan di hotel, tentu Muntok akan kalah. Itu bukan masalah karena yang kami jual itu heritage, Melayu,” lanjut Faizal.

Meski begitu, Faizal mengatakan tidak menutup kemungkinan jika nanti akan dibangun hotel bintang empat atau lima di kawasan Muntok. Hanya saja, sebagai syarat, lokasi hotel tersebut tidak boleh berdekatan dengan lokasi homestay.

Selain mencoba memberdayakan masyarakat melalui homestay, Faizal juga ingin usaha tradisional masyarakat yang menjual kopi tetap terjaga. Menurut dia, meminum kopi langsung di warung kopi merupakan ciri khas tersendiri untuk Provinsi Bangka Belitung, termasuk Kota Muntok.

“Silakan saja ada Starbucks atau apa, tapi di paket wisata kami, kami akan ajak tamu ngopi di warung kopi lokal,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com