Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan dari Dapur Frankfurt

Kompas.com - 04/01/2016, 12:47 WIB
AJANG Frankfurt Book Fair masih menyisakan kenangan mengesankan. Sebagian dari tim kuliner Indonesia mengulang kembali kenangan rasa itu dengan memasak bersama masakan yang ditampilkan di Frankfurt.

Sebagian tim masak Indonesia, awal Desember lalu, menggelar acara masak-masak bersama beberapa media di Almond Zucchini, studio masak di bilangan Prapanca, Jakarta Selatan.

Menu yang dimasak adalah sebagian dari menu yang hadir di perhelatan Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 di Frankfurt, Jerman. Ketiga menu yang dimasak adalah laksa marinara, kohu kohu, dan klapertaart kopi. Untuk kohu kohu, pernah dibahas dalam Kompas Minggu, 22 November 2015.

Menu laksa marinara dimasak berdasarkan resep formula Sisca Soewitomo, kohu kohu dari resep Bara Pattiradjawane, dan klapertaart kopi dari resep Solihin. Ketiga menu inilah yang dimasak para perwakilan berbagai media dalam kelompok-kelompok kecil yang dinamai dengan aneka rempah, seperti kelompok jahe, ketumbar, dan jinten.

Beberapa chef turut serta mendampingi setiap kelompok, yakni Solihin, Bara Pattiradjawane, Emmanuel Julio, Darius Tjahja, Ivan Leonard, dan Budi Lie. Semua hasil masakan setiap grup tersebut nantinya akan dicicipi William Wongso, penggiat kuliner Indonesia yang juga bagian dari tim kuliner Indonesia di FBF.

Laksa marinara menggunakan bahan isi utama ikan fillet, ayam atau udang, bakso ikan, dan bihun. Sementara itu, bumbu yang disertakan adalah bumbu dasar merah yang terdiri dari cabai, bawang merah, bawang putih, garam, merica, terasi goreng, daun salam, daun jeruk, batang serai, jahe, kecombrang iris, lengkuas, dan sedikit gula pasir. Jika tidak ada kecombrang atau honje, bisa diganti dengan daun kemangi.

KOMPAS/SARIE FEBRIANE Klapertaart Kopi Indonesia di ajang Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 di Frankfurt, Jerman.
Yang menarik, dari semua kelompok yang memasak laksa dengan resep yang sama, ternyata menghasilkan cita rasa laksa dengan derajat rasa yang berbeda-beda cukup nyata. William Wongso, misalnya, sempat berkomentar ada yang cita rasanya cenderung Jawa, maksudnya kuat menonjolkan rasa manis.

”Menurut saya, setiap kelompok punya ciri khas rasa laksa masing-masing yang unik, tidak bisa dipilih mana pemenangnya,” ujar William.

Salah satu laksa yang cukup mengesankan adalah yang dimasak Intan Yusan Septiani dari majalah Sedap dan tabloid Saji serta Syukur dari majalah Femina.

Laksa racikan Intan dan Syukur memiliki keseimbangan rasa yang baik dengan aroma bunga honje yang menggelitik. Kuah santan dari laksa pun halus tak tampak pecah dan tak menghasilkan pulau-pulau minyak.

Rupanya, salah satu rahasia kecil yang dilakukan Intan dan Syukur adalah dengan tidak menumis bumbu-bumbu halus dan rempah sebelum dimasak bersama santan.

Sebaliknya, kelompok-kelompok lain menumis bumbu terlebih dahulu. Dengan cara begitu, Intan dan Syukur meyakini cita rasa dan aroma rempah masih melebur dan terkurung dalam kuah santan laksa.

”Jadi, semua bumbunya langsung dimasak bersama santan, yang diaduk terus supaya tidak pecah,” ungkap Intan.

Untuk menu klapertaart, boleh dibilang belum ditemukan yang benar-benar memuaskan. William, misalnya, bisa menebak beberapa klapertaart terlalu lama dipanggang dalam oven dan ada pula yang kurang waktu pemanggangan.

Ada pula yang kocokan putih telurnya kurang sempurna sehingga menghasilkan busa putih telur yang masih basah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com